"Belajarlah membaca mulai dari sesuatu yang mudah untuk mengembangkan potensi di dalam dirimu"
Jumat, 12 Juli 2024
Luka Emosional yang Terdalam
Senin, 29 Januari 2024
Penulis dan Pemilik Hati
Selamat malam sahabat pena
Setiap hari penulis mengalami berbagai pengalaman yang
berbeda-beda. Semua pengalaman tersebut rata-rata mengenai pendidikan, pengabdian
masyarakat bahkan percintaan yang sangat sulit dijelaskan karena kesibukan yang
tidak berujung. Kontinuitas dalam menulis juga menjadi terabaikan karena minimnya
dorongan dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Malam ini penulis berencana
membuat perencaan mengenai pendidikan yang akan dilakukan di hari Selasa, 30
Januari 2024. Penulis di hari tersebut akan mengajar di SD Negeri 1 Jeli.
Proses pembelajaran mulai terlihat ketika penulis mulai bangun di pagi hari
karena harus melakukan print out kertas yang akan disebarkan kepada semua siswa
untuk proses pembiasaan. Besok rencananya akan ada lalaran asmaul husna, syi’ir
tasrifan dan pujian wali songo di ruang aula setelah praktik sholat dengan
dibantu oleh semua guru. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa penulislah yang
harus bekerja keras maupun bekerja cerdas demi tercapainya kelancaran pembiasaan
di pagi hari tersebut. Normalnya pembiasaan akan berlangsung pada pukul
06.30-07.45 wib, namun bisa mundur atau maju sesuai dengan situasi yang sedang
berlangsung di waktu tersebut karena adanya beberapa tambahan dari kepala
sekolah.
Sebagai seorang penulis
sekaligus guru muda, maka sudah seharusnya memiliki kejujuran serta
keterampilan yang lebih dibandingkan dengan yang lain. Satu hal yang penulis
coba lakukan adalah memadukan audio visual yang ada di lingkungan sekolah
dengan mengambil video youtube mengenai lalaran asmaul husna, syi’ir tasrifan
dan pujian wali songo yang sesuai dengan kesukaan anak masa kini. Saat ini
anak-anak menyukai lalaran yang dipadukan dengan nuansa musik islami sehingga
minat dalam belajar menjadi meningkat dan lebih bersemangat. Penulis sadar
bahwa menambah sesuatu lalaran adalah kegiatan yang baru di sekolah dasar,
namun kebijakan untuk merdeka belajar membuat penulis berani untuk berkembang
meskipun pasti ada dampak negatif yang akan ditimbulkan. Opini dampak negatif yang
akan timbul menurut penulis yakni 1) waktu belajar tersita, 2) minat anak untuk
membaca pelajaran di hari selasa berkurang karena padatnya rutinitas di
sekolahan, 3) anak tertekan karena proses masuk sekolah menjadi lebih cepat dan
jam pulang menjadi lebih lama (biasa masuk jam 07,00 menjadi jam 06.30 karena
adanya pembiasaan, serta jam pulang pada pukul 12.00 wib menjadi pukul 14.00
wib karena adanya wajib ekstrakurikuler muhasabah tilawatil qur’an).
Semua dampak negatif di atas
hanya opini dari penulis dan belum teruji secara ilmiah sehingga tidak bisa
dijadikan bahan evaluasi. Ketika pembiasaan telah usai hal yang dilakukan
penulis adalah mengajar di kelas 4 sampai pukul 09.30 wib. Dilanjutkan mengajar
agama di kelas 2 sampai pukul 11.00 wib, kemudian mengajar ekstrakurikuler
kelas 1 dan 2 menulis dan mengaji alqur’an yang biasa disebut dengan diniyah.
Sebenarnya berulang kali penulis menyatakan tidak siap menjadi guru agama
karena tiga sebab yaitu 1) kurangnya pengalaman di kampus, 2) bukan alumni
pondok pesantren dan 3) takut akan pertanyaan malaikat dan Allah Swt di akhirat
karena mengajarkan pondasi agama yang mungkin ada salah kata maupun perbuatan
ketika berada di lingkungan sekolah. Semua kegiatan mengajar selama ini hanya
semata-mata juga karena tiga hal yakni 1) patuh kepada kedua orang tua, 2) ta’dzim
kepada bu Tutik dan bu Win selaku kepala sekolah yang sangat penulis hormati
dan akan ingat jasanya sampai akhir hayat, 3) rasa syukur kekasih yang saat ini
masih mengabdi di pondok pesantren al Falah Ploso, Kediri.
Penulis memiliki ego yang
sangat tinggi dalam kaitan kebijakan yang tidak sesuai dengan realistis masa
kini, sehingga ketika siapapun yang mau untuk mendekati dalam memberikan
masukan pasti berfikir berulang kali. Sampai hari ini penulis belum sepenuhnya
ikhlas untuk mengajar karena memang hati nurani sudah capek dengan kondisi pendidikan
yang sangat berbeda dengan ajaran di kampus sehingga seringkali perasaan putus
asa menyelimuti diri untuk mengadu nasib di pekerjaan lainnya. Terakhir kali penulis
bahkan memutuskan kontrak mengajar hadrah di 10 sekolah yakni SD Gresik, Pondok
Modern Gresik, MAN 2 Tulungagung, MIN 2 Tulungagung, SDN 2 Punjul, SDN 1
Karangrejo, SDN 1 Sukowiyono, SDN 2 Sukowiyono, SDN 1 Tulungrejo, SMP Pondok
Ploso Putra karena penulis sadar jika hanya mengajar sholawat saja, maka
sumbangsih keilmuan secara akademik tidak
ada sehingga hati nurani menginginkan untuk keluar dari zona nyaman. Apalah
daya nasib berkata lain, sehingga meskipun penulis meninggalkan kegiatan islami
namun Allah Swt selalu mendekatkan dengan acara-acara keagamaan sehingga sabar
dan sadar adalah dua pegangan hati di masa kini untuk menjalani kehidupan di
masa depan.
Terima kasih sahabat pena telah menemani penulis
mengisi hati di malam yang sangat dingin ini, silahkan memberikan saran, kritik
bahkan cemooh jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hadapan pembaca
sekalian.
Salam hangat dariku
#Guru penjual tahu.
Senin, 22 Januari 2024
Pembiasaan Praktik Shalat SDN 1 Jeli
Sunan
Ampel Raden Rahmad
Sunan
Giri Muhammad ‘Ainul Yaqin
Sunan
Bonang Maulana Maqdum
Sunan
Drajad Raden Qosim
Sunan
Kalijogo Raden Syahid
Sunan
Muria Raden Umar
Sunan
Kudus Ja’far Shodiq
Sunan,
Gunung Jati Syarif Hidayatullah
Ya
Rosulallah salamun ‘alaik, Yarofi’asyaniwaddaroji
‘atfata
yaji rotal’alami, ya uhailaljudiwalkaromi diwalkaromi
Sunan
Gresik Kondang ngelmu dagange
Sunan
Ampel falsafah mah limone
Sunan
Giri, tembang dolalane
Sunan
Bonang musisi gamelane
Sunan
Drajad pe,pali pitune
Sunan
Kalijogo wayangane
Sunan
Muria ngemu tradisine
Sunan
Kudus gede toleransine
Sunan
Gunung Jati politike
Ayo
podo.. eling saklawase..
Ya
Rosulallah salamun ‘alaik, Yarofi’asyaniwaddaroji
‘atfata
yaji rotal’alami, ya uhailaljudiwalkaromi diwalkaromi
Pembiasaan keagamaan diakhiri dengan berdoa bersama untuk keselamatan, kesehatan, kelancaran dan keberkahan keluarga besar SDN 1 Jeli di masa kini sampai masa depan kelak.
Minggu, 21 Januari 2024
BAGAIMANA, MENGAPA DAN APAKAH GURU AGAMA MENGENALKAN TOLERANSI BERAGAMA: Minimnya Minat Membaca Al Qur’an (Studi analisis Q.S. Al Maidah:5/2)
Senin waktunya mengajarPenulis akan mengajar di kelas 6 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 1 Jeli. Alokasi waktu dalam mengajar yaitu 2x4 jam pelajaran dimulai pada pukul 09.45-12.00 wib. Mata pelajaran yang disampaikan yaitu Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti pada semester 2 di tahun 2024. Ada 4 kajian pembahasan yang harus terselesaikan yaitu membaca QS Al-Maidah:2, memahami arti QS Al-Maidah:2, kandungan QS Al-Maidah:2 dan memahami makna QS Al-Maidah:2
Al qur’an surat al Maidah ayat 2 mengajak manusia
untuk saling tolong menolong dan bekerjasama dalam mengerjakan kebaikan dan
taqwa. Kebaikan adalah perilaku terpuji dari orang lain baik bagi lingkungan
sekitar maupun masyarakat luas. Guru yang baik pasti memberikan contoh perilaku
terpuji kepada para murid mengenai tolong menolong di lingkungan sekolah,
diantaranya adalah dengan saling membantu menyiram tanaman di taman,
membersihkan halaman dari sampah yang berserakan atau memberikan pertolongan
bagi anak yang terjatuh saat bermain sepak bola di lapangan.
1.Guru memberikan hadiah
4.Guru mau memberikan nilai dari pekerjaan yang telah dilakukan siswa
Kamis, 18 Januari 2024
GPAI Karangrejo senam sehat di Hari Amal Bakti Kemenag ke-78
Ulang tahun adalah sebuah momentum bagi setiap individu dalam menunjukkan rasa bahagia karena telah mencapai usia yang bertambah. Bertambahnya usia juga bisa dijumpai oleh berbagai instansi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Instansi yang penulis akan ceritakan disini adalah Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). Pada tanggal 3 Januari setiap tahun Kemenag selalu merayakan hari amal bakti untuk mengingat pentingnya pembelajaran agama bagi penerus muda di era milenial. Agar peringatan hari amal bakti menjadi lebih meriah, maka diundanglah semua warga di ranah Kementerian Agama Republik Indonesia yang tercantum dalam undangan di bawah ini:
Latihan sholawat di musim dingin
Kamis, 18 Januari 2024
Grub whatsapp berisi lebih dari satu anggota untuk memudahkan penyampaian pesan kepada para anggota yang lain. Efektifitas grub whatsap dapat dilihat dari cepatnya informasi yang disampaikan dengan maksud agar anggota di dalam grub whatsap dapat mengetahui keinginan dan tujuan yang disampaikan oleh anggota yang lainnya. Pembuat grub whatsap maupun mereka yang bertugas membantu pembuat grub disebut dengan admin. Admin boleh membiarkan semua pesan dari anggota masuk ke dalam grub dan bisa juga menghapus pesan yang tidak sesuai dengan tujuan dibuatnya grub. Disini grub yang akan penulis bahas adalah grub sholawat Syifaul Qolbi Jeli.
Foto dari kiri: "Irsyad, Daffa, Dani, Ade, Frinsco, Aryo, Tata dan Aqil."
Syifaul Qolbi Jeli merupakan himpunan dari para pemuda pecinta sholawat se Desa Jeli dengan rentang usia paud, tk/ra, sd/mi, mts/smp, sma/smk, kuliah/bekerja serta berumah tangga. Keseluruhan anggota mulai dari terbentuk sampai hari ini adalah 100 anggota. Data statistik menunjukkan bahwa 70% sudah mulai menjauh karena beberapa sebab seperti usia, minat dan kebutuhan hidup. Semua informasi mengenai jadwal sholawat akan disampaikan oleh admin melalui grub whatsapp. Waktu penyampaian pesan dilakukan pada jam efektif (18.00-21.00 wib) sehingga tidak mengganggu jam belajar para pemuda di pagi hari. Admin sering menjumpai adanya pesan masuk yang membuat para pemuda berubah menjadi di luar konteks pembahasan sehingga lambat laun sikap solidaritas antara pemuda menjadi lebih jauh. Dahulu grub whatsap dibantu oleh para tetangga, masyarakat serta para wali sholawat yang dipimpin oleh satu ketua majelis. Namun lambat laun minat untuk berjuang menjadi berkurang bahkan mereka menjauh satu persatu. Tidak dapat dipungkiri bahwa hari ini grub Syifaul Qolbi Jeli sudah hampir berada di ujung kehancuran karena tidak ada anggota yang ingin bergabung lagi ditambah para anggota yang aktif berjuang keluar satu persatu. Keteguhan hati admin grub whatsap sedang diuji oleh Allah Swt. Admin pernah memiliki tujuan yang sangat besar untuk mendirikan sebuah pondok sholawat yang bisa dijadikan tempat melantunkan pujian kepada Nabiyullah Muhammad Saw, namun usia dan kebutuhan hidup yang semakin banyak serta permasalahan yang terus menumpuk membuat admin lambat laun juga bimbang dan hampir putus harapan.
Sejak awal berdirinya grub Syifaul Qolbi Jeli admin selalu mengajar, mencontoh dan bergotong royong dalam membangun keutuhan dalam bersosialisasi di masyarakat, namun sampai hari ini para pemuda belum ada yang mampu melakukan apa yang diinginkan oleh admin. Padahal umur admin semakin bertambah dan kesempatan untuk menjadi pembimbing semakin berkurang. Admin sangat takut jika tidak bisa meninggalkan warisan ilmu yang kuat bagi para penerus di masa depan. Berkali-kali bahkan admin menangis di malam hari hanya untuk berdoa agar diberikan umur yang panjang untuk mendorong generasi penerus yang cinta pada sholawat nabi Muhammad Saw. Dahulu admin selalu bekerja keras sampai tidak pernah memikirkan kesehatan ataupun dampak yang akan didapatkan oleh tubuh, namun hari ini admin mencoba menjadi orang yang bekerja cerdas.
Bekerja cerdas adalah mengeluarkan sedikit usaha dalam bertindak pada aspek psikomotorik, namun mendorong aspek psikologis bagi para pemuda untuk bergotong royong demi tercapainya tujuan yang diinginkan. Pada pukul 18.00 Wib hari rabu admin memberikan informasi di grub bahwa pada hari kamis akan diadakan latihan rutin hadrah bagi para putra. Admin memohon dengan hormat untuk para pemuda yang sudah dewasa menyiapkan peralatan sound sistem untuk memudahkan para vokalis dalam melantunkan sholawat. ucapan "enggeh mas" terkirim oleh satu anggota yang sudah sangat admin anggap senior. Hati admin akhirnya tenang karena masih ada yang mau membantu bergotong royong meskipun satu anggota. Sesampainya di tempat latihan admin sangat sedih karena anggota yang berjanji menyiapkan sound system tidak menepati janji dan tidak ada kabar sama sekali. Udara yang dingin, kaki yang sakit sempoyongan karena masih terkena penyakit "udunen" serta anggota yang berkhianat membuat pikiran kacau balau ditambah dengan ruang latihan yang sangat kotor serta banyak kotoran cicak. hiks hiks hiks...
10 MENIT sudah berlalu dan 8 anggota yang berusia 10 tahun datang dengan senyum manis. Hati admin seketika menjadi sedikit senang dan terharu karena mereka rela hujan-hujanan dan menerjang dinginnya malam menggunakan sepeda dengan jarak 3km dari rumahnya hanya untuk latihan sholawat selama setengah jam. Admin menjadi bangkit dan terus menyemangati diri sendiri dengan melihat semangat dari para pemuda kecil yang sudah menjadi pelipur lara di malam hari ini.
Terima kasih karena telah hadir. Tuhan akan membalas semua kerja kerasmu di masa depan.
#mencintai sesuatu secara berlebihan hanya membuat diri menjadi tersiksa, namun itu akan menjadi nikmat jika diiringi dengan sikap bodo amat dan riang gembira.
Selasa, 26 Desember 2023
Berdamai Dengan Diri Sendiri
RATAPAN SI UDIN
Berdamai adalah berunding untuk mencari kesepakatan. Berbincang-bincang terhadap diri sendiri melalui sebuah muhasabah diri. Mereka yang bisa berdamai dengan diri sendiri sangatlah hebat karena telah melewati berbagai rintangan hidup yang tidak mudah. Contoh cerita kehidupan yang dapat dijadikan pembelajaran mengenai muhasabah diri yaitu kisah si Udin. Siapakah sosok Udin yang akan kita bahas ini? baiklah akan saya jawab secara singkat, padat dan jelas.
Udin memiliki nama lengkap Ahmad Syaifuddin. Lahir di Tulungagung pada tanggal 29 Maret 1998 pada hari Minggu Pon pada pagi hari. Ibunya bernama Siti Sholihah dan ayahandanya bernama Samsul Hadi. Udin memiliki 2 adik kembar bernama Nur Huda dan Nur Hadi. Selama hidup di dunia Udin mengalami 6 proses pendidikan. Pendidikan pertama yakni di TK Ketegan Taman Surabaya. Taman kanak-kanak yang berada di Surabaya tersebut memiliki ruangan yang sejuk dengan berbagai teman yang mudah untuk di ajak bermain, serta ibu guru yang sangat cantik dan pandai dalam memberikan pemahaman kepada para muridnya. 4 bulan lamanya Udin bersekolah di TK Ketegan Taman Surabaya karena orang tua yang memutuskan pindah ke Tulungagung. Karena sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua, maka Udin mengikuti kehendak orang tua dan melanjutkan bersekolah di RA PSM Jeli.
Sekolah ramah anak dengan nuansa islami yang berada di Desa Jeli tersebut di pimpin oleh seorang ketua yayasan. Udin diberikan beberapa tes oleh ketua yayasan dan hasil akhir ter menyatakan bahwa Udin sudah pandai membaca, berhitung, mengaji dan lain sebagainya. Akhirnya dengan banyaknya pertimbangan, maka naik kelas dari TK kecil ke TK Besar hanya dalam waktu satu minggu. Dari sini semangat belajar Udin mulai meningkat karena orang tua juga sangat bangga dengan bakat yang dimiliki sejak usia dini. Udin selalu mendapatkan nilai yang baik sehingga para guru dan teman merasa bangga dan selalu mengenang akan keceriaan yang hadir ketika Udin belajar di RA PSM Jeli.
Proses belajar yang tidak boleh berhenti membuat Udin melanjutkan Sekolah di MIN Jeli. Pada awal sekolah ada beberapa teman yang melakukan bullying berupa sepedah yang di sembunyikan di atap pagar belakang sekolah serta sering di kucilkan oleh teman yang lain karena dirasa terlalu pintar dan tidak bisa diajak bercanda. Sebenarnya banyak cerita indah selama belajar di MIN Jeli, namun hal yang terus terbayang ketika melihat pagar belakang sekolah tersebut adalah perasaan takut karena selalu terbayang kenangan menyedihkan di masa lalu.
Kegiatan belajar dilanjutkan dengan bersekolah di MTs PSM Jeli. Sekolah tersebut merupakan tempat yang terlihat biasa jika dilihat dari depan gerbang, namun memiliki prinsip dan pembelajaran yang sangat baik. Prinsip menjunjung tinggi akhlakul karimah membuat Udin nyaman untuk belajar dan dari sinilah Udin mengenal seorang perempuan cantik serta manis yang 1 tahun lagi akan menjadi ibu bagi anak-anakku di masa depan. Ada banyak cerita menarik yang didapatkan selama bersekolah disana, namun hal yang berkesan adalah panggilan CETOL sebagai bahan ejekan karena sering sekali mencari ikan cetol setelah pulang sekolah. Bahkan setiap beberapa minggu sekali ada saja orang yang menyuruh mencari ikan cetol dari Udin untuk dijadikan makanan ikan Channa. Udin juga sejak masa MTs sering mencari tokek atau cicak untuk dijual kepada para tetangga untuk dijadikan obat gatal tradisional. Udin juga pernah akan mati karena digigit oleh ular pada waktu mencari ikan, namun Tuhan masih menyelamatkan nyawanya sehingga bisa tetap hidup dan membuat banyak kenangan menarik di masa depan.
Proses belajar kemudian dilanjutkan di MAN 2 Tulungagung. Ada buanyak kenangan yang sangat Udin rindukan. Diantaranya yaitu menjadi pelatih shalawat al habsy pertama di masjid MAN 2 Tulungagung bersama para remaja masjid dan teman kelas jurusan agama di masa itu, mendapatkan tamparan 4 buku secara bertubi-tubi dari guru agama karena tidak memperhatikan pada waktu di ajar serta menjadi motivator muda di masanya.
Udin melanjutkan ke strata 1 di IAIN Tulungagung. Pada tahun pertama dirinya dinobatkan menjadi kakang PGMI, lalu disusul menjadi juara 2 alat peraga edukatif tingkat jurusan dan mendapat juara 2 alat peraga edukatif tingkat nasional di UIN Surabaya dengan ditemani perwakilan himpunan mahasiswa jurusan yang tidak kenal lelah dalam membimbing sampai bisa menjadi sekarang ini. Udin memutuskan untuk melanjutkan kuliah Strata 2 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Awal belajar di strata 2 pgmi tidak ada penyemangat sama sekali kecuali ayah dan ibu. Kekasih tercinta memutuskan hubungan karena tidak mau diajak menikah. Dari sinilah semangat mencari ilmu menjadi lebih kuat karena tidak ada pikiran lain selain ilmu, ilmu dan ilmu. Ujian tesis akhir sudah diumumkan dan Udin mendapatkan nilai cumloud yaitu ipk 4.0 dengan berbagai karya tulis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan.
Setelah mendapat gelar tersebut Udin merasa kesepian, akhirnya dijodohkan oleh perempuan kaya raya di daerah Gresik, Jawa Timur. 2 minggu lamanya ta'raufan berakhir kegagalan. Udin dihubungi oleh mantan dan entah mengapa, Udin tidak jadi menikah dan menjali hubungan pacaran lagi sehingga perempuan yang akan dijodohkan tersebut merasa kecewa dan menikah dengan pria lain.
Semua kisah si Udin di tutup dengan alur kehidupan berjualan tahu. Bayangkan gaes S2 jualan sayur keliling. hiks, hiks, hiks.. memang takdir itu sebuah misteri. gaji sebagai guru honorer tidaklah banyak namun kurang nyaman berada di sekolah membuat Udin mencari kenyamanan lain dengan berjualan tahu dan sayur keliling. Setelah 1 minggu menjadi penjual tahu, Udin sudah berdamai dengan dirinya sendiri karena 3 hal yaitu Butuh, Betah dan Bateh.
1. Butuh (perekonomian) untuk menambah uang saku untuk persiapan menikah di tahun 2025.
2. Betah (persaudaraan) dengan keceriaan para teman seperjuangan yang selalu menghibur di dalam suka maupun duka.
3. Bateh (Silaturahim), yaitu mendapat pengalaman untuk ikhlas menerima apapun kehendak yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa.
#Pesan singkat dari semua ini yaitu kurangi ratapan dan teruslah berjuang meskipun dunia semakin mengerikan karena tidak berpihak padamu.
Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...

-
Foto di ambil ketika sedang minum di warung pojok jeli Diriku bukan seorang pembaca yang baik, juga tidak mahir dalam memahami perasaan sese...
-
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...
-
Kamis, 18 Januari 2024 Grub whatsapp berisi lebih dari satu anggota untuk memudahkan penyampaian pesan kepada para anggota yang lain. Efekt...