INSPIRASI ITU DICARI BUKAN DITUNGGU
Selasa, 21 Maret 2023 adalah hari yang penuh dengan perjalanan mencari ide untuk menyusun buku dengan judul pendidik seumur hidup. Manfaat dari disusunnya buku tersebut sebagai dokumen untuk evaluasi diri demi menjadi pribadi yang lebih baik sekaligus tantangan dari beberapa dosen. Mereka berkata: "jangan bangga jika menjadi editor, jangan senang hanya menjadi penulis buku bunga rampai. Ingatlah! jika sekadar bunga rampai, maka inspirasi yang kamu sampaikan hanya sedikit oleh sebab itu belajarlah membaca dan susunlah kalimatmu sendiri dengan karakteristik yang kamu miliki sampai dirimu menjadi manusia yang bermanfaat dan bermutu di masa depan yang masih menjadi misteri Tuhan. Tidak semua orang mampu menyusun buku, namun jangan membuatnya dengan keroyokan. Cukup satu buku saja, maka dirimu akan mampu belajar lebih baik dari kemarin."
Foto 1. konsultasi penyusunan buku, pukul 15.00 Wib
Nasihat tersebut disampaikan langsung oleh bapak Saiful Mustangin selaku editor akademia. Disitulah awal mula diriku semangat untuk mendalami jurnalistik, namun terkendala oleh psikologis yang sering berubah disebabkan oleh kesesuaian suasana hati (mood-congruence effects). Efek kesesuaian suasana hati yaitu kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi positif ketika berada dalam suasana yang senang atau lebih dominan menyimpan kenangan negatif di saat mendapatkan pengalaman menyedihkan. Penulis berusaha menutupi segala kelemahan dengan terus belajar dan beradaptasi di segala situasi. Motivasi terbesar untuk memaksimalkan pencarian ide adalah selalu mengingat hadis Rasulullah Saw yang berbunyi:
Berdasarkan nasihat di atas diriku semakin memiliki semangat untuk belajar meskipun banyak yang berasumsi bahwa dengan menulis seseorang akan membuang separuh waktu berharganya untuk mencari uang, namun diriku sebagai penulis beranggapan bahwa dengan menulis membuat hati menjadi nyaman dan bersemangat dalam mencari uang. Jujur saja ketika membahas uang penulis merasa sedih, karena keseharian yang dilakukan hanyalah mengajar di sekolah dasar dan membantu beberapa organisasi dalam urusan seni bermain hadrah sehingga tidak ada pemasukan yang didapatkan.
Setiap malam penulis menangis dan menyebut nama Tuhan yang maha Esa untuk menunjukkan jalan dalam menyeimbangkan antara pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat agar tidak terlalu berdampak pada psikologis penulis.
Terima kasih sudah mampir dalam tulisan yang masih jauh dari tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. ^_^