Tampilkan postingan dengan label Tuhan itu Adil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tuhan itu Adil. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Juni 2022

JANGAN MALAS

 
Senandung Perjuangan di Segala Cuaca

Foto Pesawat yang biasa digunakan Ayah untuk Berangkat ke Kalimantan


Selamat pagi sahabat. Bersyukur sering kali mudah disampaikan oleh orang lain kepada kita melalui ucapan. Sedikit dari mereka yang mencontohkannya melalui perbuatan dan tingkah laku. Sebenarnya konsep bersyukur itu seperti apa sih?.... Bersyukur adalah menerima segala ketentuan yang diberikan Tuhan kepada diri seorang manusia dengan sikap sabar. Jujur saja penulis merupakan manusia yang kurang bersyukur. Mengapa penulis menyebut demikian, hal itu dikarenakan Tuhan telah memberikan fisik yang sempurna sejak dari lahir sampai sekarang, kejuaraan tingka nasional juga pernah di raih bahkan sekarang sudah memiliki profesi tetap namun secara batin ada yang kurang dan merasa galau ketika malam hari. Sampai hari ini masih banyak protes yang disampaikan oleh masyarakat atas segala tindakan yang telah dilakukan. Diantaranya adalah terciptanya organisasi yang bukan menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi, namun menjadikan suasana di masyarakat menjadi kacau dan dirasa tidak ada gunanya. Sejak lama penulis ingin menghentikan organisasi tersebut, namun 6 tahun silam penulis telah melakukannya dan sekarang malah mendirikan organisasi yang sama dengan konsep yang berbeda. Bingung melanda diri ini, antara maju atau mundur. Sebagaimana pepatah jawa mengatakan: "Maju Mundur Ajur". Organisasi dengan konsep baru tersebut sudah berjalan beberapa tahun, para anggota juga mencapai empat puluh lima, namun secara kualitas masih jauh dibandingkan organisasi yang lainnya. Handphone dan rokok merupakan dua alat yang menjadi sebab munculnya semua permasalahan yang dialami oleh penulis.


Handphone memiliki banyak kelebihan diantaranya sebagai alat komunikasi yang cepat dan higienis. Rokok juga bisa membuat seseorang merasa rileks dan melupakan segala masalah yang dihadapi, namun dua alat tersebut belum waktunya mereka gunakan secara leluasa. Harus ada pengawasan yang ekstra agar tidak muncul masalah yang baru. Penulis sering diberikan petuah oleh masyarakat yang berbunyi "selesaikan masalah tanpa masalah dan munculkan solusi di era disrupsi". Menyelesaikan masalah tanpa masalah itu sulit, seperti halnya kita ingin menggoreng telur tanpa menggunakan api dan minyak goreng. Penulis selalu mencari partner yang bisa digunakan untuk curhat dan mempertimbangkan segala kebijakan dalam mengelola organisasi tersebut, namun mereka selalu menghindar ketika mengetahui sifatku yang sebenarnya. Memanglah benar perkataan guru besarku bahwa "mereka yang hanya datang kepadamu disaat mendapat masalah pasti tidak akan datang dikala dirimu membutuhkannya". Sabar adalah hal yang selalu penulis lakukan di luar rumah, namun ketika di dalam rumah yang dilakukan adalah mengunci rapat pintu kamar dan mematikan lampu sambil merenung. Penulis mengganggap segala yang telah dilakukan hanyalah sekadar mimpi. Tidur adalah hal yang nyata dan tidak menyakitkan. Sakit tidak selalu terlihat, karena yang sakit itu berada di dalam dan obatnya hanya satu yaitu tidur untuk melihat kenyataan dari segala yang telah dilalui hari ini.


Era disrupsi itu apa sih?.... Era disrupsi adalah sebuah kondisi atau keadaan yang telah mengalami perubahan. Dahulu organisasi dilakukan dengan serius dan melalui pelatihan secara mendalam, namun organisasi yang dihadirkan oleh penulis mengalami perubahan dengan mengedepankan sikap humanisasi. Humanisasi adalah sifat memanusiakan manusia agar tidak ada yang merasa terintimidasi dari segala perlakuan yang dialami selama berorganisasi. Partner atau orang terdekat yang merasa risih dengan sifat penulis bisa secara mudah pergi meninggalkan organisasi tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan, namun penulis tidak akan pernah bisa melakukan hal itu karena organisasi akan hilang dan mental psikis dari para anggota akan terganggu. Memori jangka panjang membuat mereka akan terus mengingat hal yang dilakukan oleh penulis, disinilah penulis berjanji pada diri sendiri untuk mendampingi organisasi sampai akhir hayat. Tidak ada unsur ketua atau anak buah dalam organisasi yang dibuat karena semua berjalan seimbang. Hal ini dikarenakan semua berperan sama, mengalami perubahan yang sama, mendapat resiko dan konsekuensi yang tidak sedikit sehingga ketua tidak diperlukan. Penulis berharap, meskipun organisasi yang telah ada tidak begitu populer di dunia, namun suatu saat akan populer di akhirat sehingga mendapat hadiah terbaik dari Tuhan yang Esa.


Apakah ada rasa menyesal di hati penulis?.... Secara kemanusiaan, penyesalan pastilah ada, namun semua memudar setelah melihat perjuangan para anggota dalam melaksanakan kegiatan yang berbeda dari organisasi lainnya. Penulis sadar semua akan mengalami perkembangan dan menghilang pada masanya, namun sebelum itu terjadi akan lebih baik ketika menambah pengalaman berupa perjuangan dalam hal organisasi di masa muda agar berpengaruh dan siap menghadapi era disrupsi yang masih menjadi misteri. Hidup itu anugerah terindah dari Tuhan sehingga harus di isi dengan kegiatan yang baik sehingga mendapat manfaat yang baik dari segala permasalahan yang ada. Tidak ada tujuan, visi dan misi yang jelas dari organisasi yang telah terbentuk sehingga segala perubahan zaman diikuti dan menimbulkan masalah yang baru ketika muncul solusi dari permasalahan yang lama. Berjuang adalah senandung merdu yang menjadi nyanyian yang senantiasa bersenandung di hati kami. 

Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...