Selasa, 26 Desember 2023

Berdamai Dengan Diri Sendiri

RATAPAN SI UDIN

Berdamai adalah berunding untuk mencari kesepakatan. Berbincang-bincang terhadap diri sendiri melalui sebuah muhasabah diri. Mereka yang bisa berdamai dengan diri sendiri sangatlah hebat karena telah melewati berbagai rintangan hidup yang tidak mudah. Contoh cerita kehidupan yang dapat dijadikan pembelajaran mengenai muhasabah diri yaitu kisah si Udin. Siapakah sosok Udin yang akan kita bahas ini? baiklah akan saya jawab secara singkat, padat dan jelas.


Udin memiliki nama lengkap Ahmad Syaifuddin. Lahir di Tulungagung pada tanggal 29 Maret 1998 pada hari Minggu Pon pada pagi hari. Ibunya bernama Siti Sholihah dan ayahandanya bernama Samsul Hadi. Udin memiliki 2 adik kembar bernama Nur Huda dan Nur Hadi. Selama hidup di dunia Udin mengalami 6 proses pendidikan. Pendidikan pertama yakni di TK Ketegan Taman Surabaya. Taman kanak-kanak yang berada di Surabaya tersebut memiliki ruangan yang sejuk dengan berbagai teman yang mudah untuk di ajak bermain, serta ibu guru yang sangat cantik dan pandai dalam memberikan pemahaman kepada para muridnya. 4 bulan lamanya Udin bersekolah di TK Ketegan Taman Surabaya karena orang tua yang memutuskan pindah ke Tulungagung. Karena sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua, maka Udin mengikuti kehendak orang tua dan melanjutkan bersekolah di RA PSM Jeli.

Sekolah ramah anak dengan nuansa islami yang berada di Desa Jeli tersebut di pimpin oleh seorang ketua yayasan. Udin diberikan beberapa tes oleh ketua yayasan dan hasil akhir ter menyatakan bahwa Udin sudah pandai membaca, berhitung, mengaji dan lain sebagainya. Akhirnya dengan banyaknya pertimbangan, maka naik kelas dari TK kecil ke TK Besar hanya dalam waktu satu minggu. Dari sini semangat belajar Udin mulai meningkat karena orang tua juga sangat bangga dengan bakat yang dimiliki sejak usia dini. Udin selalu mendapatkan nilai yang baik sehingga para guru dan teman merasa bangga dan selalu mengenang akan keceriaan yang hadir ketika Udin belajar di RA PSM Jeli.

Proses belajar yang tidak boleh berhenti membuat Udin melanjutkan Sekolah di MIN Jeli. Pada awal sekolah ada beberapa teman yang melakukan bullying berupa sepedah yang di sembunyikan di atap pagar belakang sekolah serta sering di kucilkan oleh teman yang lain karena dirasa terlalu pintar dan tidak bisa diajak bercanda. Sebenarnya banyak cerita indah selama belajar di MIN Jeli, namun hal yang terus terbayang ketika melihat pagar belakang sekolah tersebut adalah perasaan takut karena selalu terbayang kenangan menyedihkan di masa lalu.

Kegiatan belajar dilanjutkan dengan bersekolah di MTs PSM Jeli. Sekolah tersebut merupakan tempat yang terlihat biasa jika dilihat dari depan gerbang, namun memiliki prinsip dan pembelajaran yang sangat baik. Prinsip menjunjung tinggi akhlakul karimah membuat Udin nyaman untuk belajar dan dari sinilah Udin mengenal seorang perempuan cantik serta manis yang 1 tahun lagi akan menjadi ibu bagi anak-anakku di masa depan. Ada banyak cerita menarik yang didapatkan selama bersekolah disana, namun hal yang berkesan adalah panggilan CETOL sebagai bahan ejekan karena sering sekali mencari ikan cetol setelah pulang sekolah. Bahkan setiap beberapa minggu sekali ada saja orang yang menyuruh mencari ikan cetol dari Udin untuk dijadikan makanan ikan Channa. Udin juga sejak masa MTs sering mencari tokek atau cicak untuk dijual kepada para tetangga untuk dijadikan obat gatal tradisional. Udin juga pernah akan mati karena digigit oleh ular pada waktu mencari ikan, namun Tuhan masih menyelamatkan nyawanya sehingga bisa tetap hidup dan membuat banyak kenangan menarik di masa depan.

Proses belajar kemudian dilanjutkan di MAN 2 Tulungagung. Ada buanyak kenangan yang sangat Udin rindukan. Diantaranya yaitu menjadi pelatih shalawat al habsy pertama di masjid MAN 2 Tulungagung bersama para remaja masjid dan teman kelas jurusan agama di masa itu, mendapatkan tamparan 4 buku secara bertubi-tubi dari guru agama karena tidak memperhatikan pada waktu di ajar serta menjadi motivator muda di masanya. 

Udin melanjutkan ke strata 1 di IAIN Tulungagung. Pada tahun pertama dirinya dinobatkan menjadi kakang PGMI, lalu disusul menjadi juara 2 alat peraga edukatif tingkat jurusan dan mendapat juara 2 alat peraga edukatif tingkat nasional di UIN Surabaya dengan ditemani perwakilan himpunan mahasiswa jurusan yang tidak kenal lelah dalam membimbing sampai bisa menjadi sekarang ini. Udin memutuskan untuk melanjutkan kuliah Strata 2 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Awal belajar di strata 2 pgmi tidak ada penyemangat sama sekali kecuali ayah dan ibu. Kekasih tercinta memutuskan hubungan karena tidak mau diajak menikah. Dari sinilah semangat mencari ilmu menjadi lebih kuat karena tidak ada pikiran lain selain ilmu, ilmu dan ilmu. Ujian tesis akhir sudah diumumkan dan Udin mendapatkan nilai cumloud yaitu ipk 4.0 dengan berbagai karya tulis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan.

Setelah mendapat gelar tersebut Udin merasa kesepian, akhirnya dijodohkan oleh perempuan kaya raya di daerah Gresik, Jawa Timur. 2 minggu lamanya ta'raufan berakhir kegagalan. Udin dihubungi oleh mantan dan entah mengapa, Udin tidak jadi menikah dan menjali hubungan pacaran lagi sehingga perempuan yang akan dijodohkan tersebut merasa kecewa dan menikah dengan pria lain.

Semua kisah si Udin di tutup dengan alur kehidupan berjualan tahu. Bayangkan gaes S2 jualan sayur keliling. hiks, hiks, hiks.. memang takdir itu sebuah misteri. gaji sebagai guru honorer tidaklah banyak namun kurang nyaman berada di sekolah membuat Udin mencari kenyamanan lain dengan berjualan tahu dan sayur keliling. Setelah 1 minggu menjadi penjual tahu, Udin sudah berdamai dengan dirinya sendiri karena 3 hal yaitu Butuh, Betah dan Bateh.

1. Butuh (perekonomian) untuk menambah uang saku untuk persiapan menikah di tahun 2025.

2. Betah (persaudaraan) dengan keceriaan para teman seperjuangan yang selalu menghibur di dalam suka maupun duka.

3. Bateh (Silaturahim), yaitu mendapat pengalaman untuk ikhlas menerima apapun kehendak yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa.

#Pesan singkat dari semua ini yaitu kurangi ratapan dan teruslah berjuang meskipun dunia semakin mengerikan karena tidak berpihak padamu.


Senin, 25 Desember 2023

Pengalaman tanpa adanya penelitian yang mendalam itu hambar


Humanisasi di era masa kini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa kelebihan yang akan didapatkan yaitu sebagai berikut: 

1. Mudah mendapatkan bantuan


Bantuan dilakukan oleh seorang teman kepada teman, teman kepada orang lain, orang lain kepada teman maupun orang lain kepada orang lain. Bantuan diperoleh ketika seorang manusia merasa kesulitan sehingga mendapatkan pertolongan, baik dengan sengaja maupun tidak di sengaja. Contoh bantuan yang di sengaja yaitu ketika melihat anak di pinggir jalan sedang menangis karena belum makan dan di tolong oleh orang terdekat dengan memberikan makanan, sehingga perutnya menjadi kenyang dan hati menjadi senang dengan di awali niat yang tulus tanpa mengharapkan imbalan. Sedangkan bantuan yang tidak disengaja seperti melihat seorang nenek kesulitan menyeberang jalan. Sekalinya menyeberang tongkat nenek tersebut terlepas sehingga menyebabkannya terjatuh dan hampir di tabrak oleh kendaraan yang melaju dengan cepat. pertolongan yang tanpa disengaja yaitu dengan menggendong nenek untuk segera menyeberang jalan tanpa bertanya atau meminta persetujuan terlebih dahulu karena nyawa taruhannya. 

Orang yang terkenal mudah untuk mendapatkan bantuan karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki siapapun. Pada umumnya orang terkenal karena memiliki bakat dan keterampilan, namun ada juga orang terkenal karena mengalami musibah tertentu sehingga terkenalnya orang tersebut membawa duka bukannya suka. Ada dilema dikalangan masyarakat mengenai mengapa orang terkenal mudah mendapatkan bantuan! jawabannya adalah karena orang yang terkenal memiliki potensi untuk membuat orang yang membantunya akan ikut terkenal dilingkungannya dan selalu di ingat sebagai pahlawan di mata orang yang terkenal. Masyarakat awam juga berpendapat bahwa menolong orang akan menyebabkan timbal balik yang positif di masa depan untuk di tolong ketika memerlukan pertolongan yang biasa diistilahkan sebagai humanisasi (memanusiakan manusia).

2. Banyak teman

Teman adalah orang terdekat yang bukan merupakan hubungan sedarah dan mampu menjalin hubungan sosial yang baik sehingga menumbuhkan rasa percaya diri ketika sedang bersama dalam suka maupun duka. Teman memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun cerminan sikap negatif dari teman yang dekat dengan seseorang akan ditutupi agar selalu menjadi teman. Ada sebuah hipotesis dari penulis mengenai sistem keterbukaan yang berlebihan akan membuat hubungan pertemanan menjadi renggang, sehingga selalu menutupi hal yang negatif di depan teman mampu membuat hubungan pertemanan menjadi lebih lama dan harmonis.

3. Sering dipanggil (disapa) ketika berjumpa di jalan.

Hukum karma itu ada, sehingga hidup bermasyarakat tidak bisa semena-mena. Menjadi orang dengan pemegang prinsip yang teguh itu boleh, namun mengedepankan pemikiran yang mendalam bersama musyawarah mufakat lebih baik daripada permusuhan dengan senjata yang tidak ada akhirnya. Musyawarah mufakat di awali dengan sebuah salam yang hangat sesuai unsur sosial keagamaan di lingkungan sekitar. Selama musyawarah setiap peserta juga harus memperhatikan etika yang berlaku dan tidak boleh marah-marah ketika hasil akhir tidak sesuai dengan keinginan. Setelah selesai melaksanakan perkumpulan orang akan saling menyapa dan disinilah tata krama perlu dikedepankan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Memberikan sapaan harus dengan menyebut nama yang tidak menyakiti. Misalnya nama yang akan disapa yaitu mustofa, lalu orang terdekat memberikan sapaan dengan meneriaki faaaa.. mustofaaa.. nah itu baru benar. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki tata krama yang memanggil mustofa dengan sebutan yaaammmmm.. ayaaammmm... mustofa dipanggil ayam karena setiap pagi menjual ayam. Panggilan seperti itu tidak boleh ditiru dan harus diperbaik agar humanisasi dapat terjalin dengan erat di masa kini sampai masa depan.









Selasa, 21 November 2023

KESIALAN yang berulang

 

Manusia yang terjebak ke dalam kesalahan yang sama untuk kedua kalinya bisa disebut sebagai pribadi kurang beruntung. Keberuntungan setiap manusia berbeda-beda. Ada yang memerlukan sedikit tenaga bisa membuatnya mendapatkan keinginan dengan sangat mudah. Ada juga manusia yang senantiasa berjuang sekuat tenaga demi tercapainya keinginan, namun tak kunjung datang hasil yang diharapkan.

Sebagai seorang yang beriman pastilah tidak ada kata menyerah demi tercapainya tujuan di dalam hidup. Meskipun kegagalan selalu dirasakan, Tuhan sebagai sang pencipta pernah berkata bahwa “tidak ada hasil yang sia-sia dan semua usaha yang telah dikeluarkan tidak akan pernah dikecewakan oleh hasil meskipun itu belum dianggap beruntung oleh para makhluknya. Kelak usaha tersebut akan dibayarkan oleh Tuhan di akhirat dengan kenikmatan yang tiada tandingannya”.

Ada sebuah kisah tentang penjual tahu

Setiap pagi penjual selalu berkeliling menjajakan dagangannya dengan menaiki kereta beroda dua atau biasa disebut sepeda motor. Bel dibunyikan sebagai tanda bahwa penjual masih memiliki dagangan sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk membeli tahu. Suatu hari penjual kesulitan menjajakan dagangan dikarenakan sepeda yang dinaiki selalu rusak atau ada suatu permasalahan. Masalah yang ditemui diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.       Ban bocor

2.       Mesin mogok

3.       Bel tidak berbunyi

4.       Kehabisan bensin

5.       Mengalami rem blong

6.       Kecelakaan di jalan

7.       Kehujanan

8.       Kepanasan

9.       Kehausan

10.   Tidak memiliki uang kembalian

11.   Wadah tahu pecah

12.   Kehabisan plastik

13.   Terkena palak oleh preman setempat

14.   Dihutangi oleh pembeli

15.   Kekurangan air untuk mengisi tahu

16.   Pingsan di jalan

17.   Panik karena menabrak sesuatu

18.   Dagangan yang jatuh

19.   Tahu pecah karena terkena benturan

20.   Bertengkar antar penjual ketika ada miskomunikasi ketika berada di jalan.

Usaha yang dilakukan demi menyelesaikan semua permasalahan tidaklah sedikit, namun keberuntungan yang diterima sebagai konsekuensi menjual tahu keliling sangatlah banyak sehingga tidak jarang penjual tahu pemula lebih memilih berhenti dan melakukan kegiatan lainnya demi tercukupi kebutuhan sehari-hari.

Sebenarnya penjual tahu yang dimaksud di atas yaitu cerita hidup dari penulis. Penulis sadar bahwa dengan hanya memiliki gelar strata dua saja tanpa melakukan aksi nyata tidak akan bisa menabung dan mendapatkan kenikmatan dunia, sehingga menjual tahu adalah jalan pintas menuju semua keinginan tersebut. Kesialan yang pernah diterima oleh penulis sebelum menjadi penjual tahu adalah tidak lulus ujian tes PPPk 2 kali dan yang terakhir adalah gagal tes CPNS karena ketinggalan jadwal ujian. Perasaan yang berkecamuk membuat penulis sesekali ingin bunuh diri dikarenakan caci makian dari para tetangga tentang rutinitas pengabdian masyarakat yang dianggap merugikan bagi beberapa pihak. Meskipun keinginan bunuh diri masih ada, namun fikiran menuntun untuk tetap tenang dan menjawab semua kritikan dengan senyum dan doa di malam hari disertai tangisan kepada Tuhan yang Maha Esa.

Minggu, 12 November 2023

Sikap People Pleasure

KESULITAN MENJADI PEOPLE PLEASURE DALAM BERKATA TIDAK

Ahmad Syaifuddin, M.Pd.[1]
Email: asyaifuddin711@gmail.com

    Setiap manusia pasti memiliki kecenderungan untuk berbuat baik kepada orang lain sesuai kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Sikap yang terlalu baik dalam kajian ilmiah sering dikaitkan dengan istilah people pleaser


Gambar boneka tangan simbol dari sikap people pleaser

Orang yang memiliki sikap people pleaser selalu berusaha menyenangkan dan memenuhi keinginan orang lain. Sikap yang berlebihan mampu mengubah pola hidup people pleaser. Kondisi ini bisa dipicu oleh dua hal yaitu faktor trauma di masa lalu dan perasaan tidak aman karena mengalami beberapa perundungan di dalam hidupnya.

   Ada sebuah kisah hidup dari Ghofur (nama samara penulis) tentang people pleaser. Selama hidup Ghofur selalu dijaga dengan sangat baik oleh kedua orang tuanya. Setiap Ghofur meminta apapun pasti diberikan, bahkan ketika terlambat pulang pasti dicari. Sebagai seorang manusia normal sudah seharusnya Ghofur senang dengan kondisi tersebut, namun kenyataan berkata tidak. Ghofur merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia memiliki pandangan bahwa menyenangkan keluarga pasti sangat mudah karena kedua orangtua sering memanjakannya sehingga sikap yang sering membuat orangtuanya jengkel adalah selalu berusaha menyenangkan orang lain yang membuat Ghofur merasa kecapekan bahkan sakit-sakitan. Sebenarnya Ghofur merasa sangat senang karena diperhatikan dan dipuji oleh orang yang dibantunya, namun orangtuanya sudah pasti memiliki pandangan yang luas tentang masa depan anaknya sehingga Ghofur dijaga dengan sangat ketat, lalu disekolahkan sampai ke jenjang yang paling tinggi tanpa harus berurusan dengan penilaian orang lain agar tidak kesulitan mencari nafkah. Berkat kegigihan orang tuanya, maka Ghofur sudah lulus strata dua di perguruan tinggi ternama dengan nilai tertinggi di Universitas. Hal yang tidak bisa Ghofur manfaatkan adalah ijasah serta nilai tersebut dalam mencari rupiah yang sepadan dengan perjuangan kedua orang tuanya. Selama perkuliahan Ghofur sering membantu orang lain dalam mengajarkan ilmu hadrah di sekitar rumahnya, namun ketika Ghofur mempunyai sedikit kesalahan langsung diremehkan dan dianggap sebagai manusia yang gagal sehingga saat ini dirinya mengalami depresi untuk bertemu orang lain. Beberapa kesalahan yang pernah dilakukan yakni sebagai berikut:

1. Tidak bisa menolak bantuan orang lain

2. Tidak disiplin waktu,

3. Sering kelelahan selama membantu orang lain,

4. Tidak konsisten dalam menyampaikan sesuatu,

5. Sering putus asa karena kritikan orang lain.

Kelima hal di atas merupakan kelemahan Ghofur sebagai seorang pengidap people pleaser. Tingkat psikologis yang diderita oleh Ghofur belum bisa diukur karena tidak pernah ke psikiater, sehingga beberapa kegiatan yang membuat Ghofur merasa aman dan nyaman dari kritikan orang lain yakni sebagai berikut:

1.  Melihat video anime di Youtube,

2. Mendengarkan suara air laut,

3. Melihat banyaknya dedaunan di puncak gunung,

4. Berbincang dengan wanita cantik,

5. Bersepeda motor untuk melihat banyak warna di sepanjang jalan.

    Berdasarkan kisah di atas, maka sikap people pleaser yang dialami oleh Ghofur bisa disebabkan oleh perasaan takut mengecewakan orang lain, ingin disukai oleh orang yang dikenal, merasa takut salah, sering mengikuti arus ketika di ajak berbincang dan takut kesepian. Ghofur pasti berkata iya pada setiap ajakan ataupun perintah dari siapapun yang dianggapnya mampu memuaskan hasratnya sebagai people pleaser.



[1] Penulis lahir di Tulungagung, 29 Maret 1998. Penulis merupakan guru honorer di SD Negeri 1 Jeli, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung. Gelar terakhir yang ditempuh yaitu strata 2 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada tahun 2022. Proses mengajar di SD Negeri 1 Jeli dilakukan hanya tiga hari, sedangkan sisanya dilalui dengan berjualan tahu dan sayur keliling di puncak gunung. Motto hidup yaitu mengikuti arahan hati dengan tetap berfikir logis dan kritis (Otak Atik Matuk).

Senin, 11 September 2023

Tahu Pencetak Nama

Perubahan Mas Udin Menuju Pak Ghofur



Perubahan yang terjadi di dunia ini senantiasa berputar (baik maju atau mundur). Para ahli filsafat meyakini bahwa perubahan memiliki keteraturan tertentu yang dapat berulang sehingga memudahkan seseorang dalam memahami fenomena yang akan terjadi (Maiwan,2013:161). Perputaran maju disebabkan oleh pandangan dari diri sendiri untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu diberikan langsung oleh Tuhan untuk semua makhluk hidup agar dimanfaatkan sesuai takarannya masing-masing (Elvina,2019:124). Kemunduran perubahan akan terjadi ketika lingkungan sekitar menyuruh kita untuk berjalan mundur dalam mengenang masa lalu yang tidak akan pernah kita lupakan seumur hidup sehingga kesadaran penuh tentang pentingnya ‘arti waktu’ sangat dibutuhkan (Hendri&Nur,2015:4).

Kebutuhan di masa depan membuat penulis menyadari bahwa dengan merubah orang yang lemah dalam perkembangan kognitif, afektif maupun psikomotorik hanya akan menimbulkan kecemasan berlebih tentang keberuntungan. Semua tindakan yang penulis lakukan dipandang mentah (disepelekan) oleh beberapa teman terdekat, sehingga mematahkan semangat untuk meneruskan mengabdi menjadi seorang pendidik. 5 tahun sudah penulis mendapat panggilan yang sangat menawan yaitu mas Udin. Meskipun demikian, penulis sadar bahwa manusia pasti akan tergantikan oleh manusia yang lain di masa depan sehingga jiwa untuk mencoba sesuatu yang baru muncul dan dengan sikap tegas penulis memutuskan membagi waktu menjadi seorang wirausahawan tahu yang sekarang dikenal dengan sebutan pak Ghofur.

Sebutan Ghofur muncul dari seorang pegawai yang sangat tampan, pemberani dan lucu bernama Osama. Beliau sekarang menjadi teman dekat penulis selama mengambil bahan baku tahu. Penulis mendapat tempat untuk curhat serta bercanda gurau tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Sampai detik ini penulis sangat merasa nyaman berjualan tahu keliling. Hal yang membuat tidak nyaman adalah dering telfon ketika teman di sekolah memanggil dan disuruh untuk masuk, sehingga mengganggu rutinitas berjualan tahu. Banyak karakter yang penulis jumpai selama berniaga dan sedikit yang tahu akan latar belakang penulis, sehingga mereka tidak terlalu menjaga jarak. Hal ini juga merupakan kenyamanan tersendiri dalam berjualan untuk lebih memanusiakan manusia. Tawar menawar merupakan kegiatan yang wajar, berbeda dengan tawar menawar nilai dalam proses belajar mengajar yang menurut penulis sangatlah tidak intelektual dan membuat sikap kejujuran di pendidikan menjadi semakin memudar.

Kesimpulan

Pesan yang dapat diambil dari tulisan ini adalah jangan memandang remeh derajad seseorang hanya karena dirimu sedang berada di atas. Ingatlah bahwa waktu itu berputar sebagaimana arah jarum jam sehingga perubahan dapat terjadi sewaktu-waktu. Terkadang dia baik, patuh dan sopan kepadamu dan adakalanya dia acuh tak acuh hanya karena satu kata yang menyakitkan dari mulutmu.

Daftar Pustaka

Elvina, Siska Novra. 2019. Teknik Self Management dalam Pengelolan Strategi Waktu Kehidupan Pribadi Yang Efektif. Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam. Vol. 3, No. 2. Hal.124

Hendri Tanjung dan Nur Rohim Yunus. 2015. Manajemen Waktu 7 Langkah Membuat Hidup Penuh Arti. Jakarta. AMZAH.

Maiwan, Mohammad. 2013. Cosmology Of History In The Philosophy Of History: Schools Of Thought, Theories, and Their Developments. Jurnal Literasi. Vol. 3, No. 2. Hal.161


Senin, 28 Agustus 2023

Pengabdian Masyarakat Setelah Perkuliahan

 

Foto terakhir bersama teman strata satu pendidikan guru madrasah ibtidaiyah angkatan tahun 2016-2020

Pengabdian merupakan sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak manusia di seluruh dunia. Beberapa contoh yang dapat dijumpai adalah ketika pengeluaran tidak sesuai dengan pemasukan, maka bisa dinyatakan sebagai pengabdian. Meskipun demikian, tidak semua kegiatan disebut dengan pengabdian. Pengabdian sering diungkapkan oleh seseorang kepada para akademisi di lingkungan pendidikan yang telah memberikan banyak manfaat di lingkungan sekitar dengan hasil yang diterima oleh si pelaksana akademisi yang tidak sesuai dengan harapan (hadiah) ketika berada di dunia. Mereka yang melakukan pengabdian lebih sering mengharapkan hadiah ketika nanti sudah berada di akhirat.

Sebelum menjalani pengabdian seorang pelaksana akademisi harus melalui perjuangan yang cukup sulit dengan belajar di bangku perkuliahan. Sedikit orang yang mampu lulus dalam melalui kerasnya kehidupan di kampus, namun cukup banyak lulusan yang memperoleh nilai cumloude ketika sudah selesai melalui kerasnya perjuangan di lingkungan perkuliahan. Kerasnya perjuangan hidup harus terus diasah agar tidak kecewa ketika berada di lingkungan masyarakat. Sebagai seorang lulusan perkuliahan seharusnya memikirkan masa depan yang harus dilalui ketika sudah mendapatkan ijasah strata satu, strata dua bahkan strata tiga. Jangan sampai ijasah yang diperjuangkan terbuang sia-sia karena kurangnya persiapan ketika bertemu dengan kondisi sosial masyarakat yang setiap hari terus mengalami perubahan dengan banyaknya tekanan kemajuan zaman di era 5.0.

Telah hadir seorang mentor dari lulusan pascasarjana dengan nilai cumloude yang saat ini berada di daerah jombang dengan gelar doktor pendidikan pernah mengatakan bahwa: “kamu boleh menjadi apapun setelah lulus, asalkan bahagia dan halal”. Mereka yang tidak memiliki persiapan yang matang setelah lulus pasti akan beralih profesi dengan memikirkan materialistis, namun konsistensi psikologis harus tetap seimbang agar ilmu yang diperjuangkan selama berada di bangku perkuliahan tidak terbuang sia-sia. Perlu diketahui bahwa jangan berharap langsung mendapatkan hasil maksimal dari usaha yang telah maksimal, karena masa depan itu sebuah misteri. Contohnya adalah seorang penambang pasir di sungai. Mereka berharap dengan membuat mesin penghisap pasir akan mendapatkan pasir yang banyak tanpa adanya bebatuan dan sampah yang lain, namun Tuhan lebih berkuasa daripada harapan kita. Pasti Tuhan akan menguji hambanya dengan menaruh beberapa batu besar untuk menghambat mesin, menitipkan beberapa sampah agar si penambang berfikir cara melakukan pembersihan dan masih banyak lagi. Berdasarkan gambaran tersebut, mari kita bertadabbur untuk lebih berjuang dengan ikhlas tanpa memikirkan hasil besar yang akan kita dapatkan di dunia. Ketika hasil memang didapatkan dan tidak sesuai dengan maindset awal, maka kesabaran dan kerja cerdas adalah jalan satu-satunya.

Beberapa pengabdian yang bisa dilakukan setelah lulus perkuliahan adalah sebagai berikut:

1.Menjalani kehidupan sesuai dengan ijasah terakhir.

2.Menciptakan kreasi yang bersumber dari ilmu selama di perkuliahan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

3.Mengikuti pekerjaan orang disekitar dan bekerja cerdas untuk memunculkan kreasi lain untuk memudahkan pekerjaan mereka.

4.Bekerja meneruskan bisnis keluarga dan berusaha menjadi wirausahawan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Mengabdikan diri secara ikhlas sangat sulit untuk dilakukan bagi orang awam, terlebih lagi bagi lulusan perkuliahan yang tidak pernah sama sekali berkecimpung di masyarakat. Meskipun demikian mencoba hal baru bisa dilakukan oleh siapa saja dengan karakteristik masing-masing asalkan tidak saling menjatuhkan dan terus berfikiran maju.

Kamis, 13 Juli 2023

CARA CURHAT TANPA GANGGUAN

Curhat merupakan ungkapan kisah kepada orang yang dianggap dekat agar mendapatkan apresiasi berdasarkan tingkatannya masing-masing. Curhat termudah dan bisa dilakukan tanpa gangguan adalah dengan melakukan chatting whatsapp ke nomor pribadi dengan cara sebagai berikut:

1. Buka google

2. Klik wa.me/(masukan nomor whatsapp pribadi)

3. Simpan nomor pribadi

4. Chattingan pribadi siap dinikmati.

Beberapa sebab orang lain juga akan diajak curhat yaitu karena mengalami kesinambungan pemikiran sehingga antara soal dan jawaban yang diinginkan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Kriteria seseorang akan melakukan curhat adalah ketika mengalami hal-hal berikut ini:

SENANG

     Perasaan senang merupakan sinonim dari kata aman, bahagia, bangga, berbunga-bunga, berkenan, puas, lega, tanpa kekhawatiran tentang kegagalan dan riang gembira. Kesenangan dapat timbul karena tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana sesuai kehendak hati sehingga perasaan senang dapat timbul dengan cara spontan tanpa direncanakan. Contohnya sederhana adalah seorang anak kecil yang tidak pernah menanam pohon durian dan ingin sekali makan durian hasil kebun sendiri akan sangat senang ketika diajak oleh orang terdekat untuk mengabulkan keinginannya tersebut setelah dirinya curhat. Ada juga curhat yang tidak bisa diungkapkan, namun akan senang ketka mendapatkan. Seperti curhatnya seorang sopir kepada Tuhan yang menginginkan keselamatan di jalan saat mengirim barang sampai ke tempat tujuan. Mari kita bahas sedikit demi sedikit! 

1. Sinonim dari senang yang pertama adalah aman.

Maksud dari kata tersebut adalah bebas dari bahaya. Orang yang pernah mengalami bahaya dan mengalami keselamatan akan curhat kepada orang yang bisa menampung ekspresinya agar dapat bertukar pengalaman. Contohnya yakni seorang peternak ikan yang wilayahnya sedang dilanda banjir. Mari kita sebut nama orang itu dengan inisial Mr. Pro. Semua kolam di sekitar rumah Mr. Pro mengalami kegagalan panen karena ikan di kolam mereka terus saja kabur mengikuti arus air dari banjir. Berbeda dengan kolam milik Mr. Pro yang selamat dari musibah banjir. Demi mensyukuri semua hal yang telah menimpanya, maka Mr. Pro memberikan sedekah ikan kepada para tetangga yang mengalami musibah sehingga dirinya lega dan senang karena ikan peliharaannya diselamatkan oleh Tuhan. 

2. Kebahagiaan juga memiliki kesamaan dengan kata senang.

Orang yang bahagia mengalami kondisi yang bebas dari semua kesulitan. Bahagianya orang yang jomblo adalah tidak ada yang menanyakan kapan nikah? kapan punya kekasih? dan lain sebagainya. Berbeda dengan bahagianya orang yang sudah menikah yaitu ketika tidak ada yang menanyakan kapan mempunyai anak? kapan memiliki rumah pibadi? kapan mau nambah anak? dan seterusnya. Hal lainnya yaitu bahagianya seorang anak kecil ketika diberikan permen atau hadiah oleh gurunya bahkan anak yang mendapat nilai sempurna di dalam kelas akan sangat bahagia sehingga melampiaskan semuanya melalui curhat kepada teman-temannya.

3. Perasaan bangga juga mencerminkan dari perasaan senang.

Bangga merupakan kata sifat yang memiliki arti merasa besar hati dan gagah karena telah melaksanakan kegiatan sesuai yang diinginkan. Contoh sederhana adalah anak yang tidak pernah bisa menerbangkan layang-layang gapangan merasa sangat bangga karena telah mampu menerbangkan layang-layang seorang diri tanpa dibantu oleh siapapun. Proses dari mulai menarik layang-layang, cara mengulurkan benang sampai cara tepat dalam menjaga kondisi layang-layang agar senantiasa seimbang di atas awan akan diceritakan kepada teman terdekatnya agar dianggap seorang anak yang gagah.

4. Sifat dari senang sebenarnya relatif sebagaimana perasaan berbunga-bunga dari seorang pujangga kepada orang yang di cinta.

Bahkan anak yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenis akan merasakan kondisi hati yang berbunga-bunga. Kondisi hati tersebut juga bisa diklasifikasikan kepada sifat senang. Mereka yang jatuh cinta akan melakukan apapun demi melampiaskan hasrat yang diinginkan sesuai dengan hubungan yang sedang dijalani. Misalnya anak yang belum pernah jatuh cinta akan membeli apapun yang disukai oleh lawan jenis untuk menarik perhatian atau seorang remaja yang sudah menikah akan merasakan hati yang berbunga-bunga ketika mendapatkan karunia berupa buah hati dari lawan jenis yang dicintai.

5. Kata berkenan juga sinonim dari suka, sudi, setuju dan senang.

Ungkapan dari berkenan sering dirasakan bahkan diucapkan ketika sedang berada di forum resmi. Seperti ucapan seorang pembawa acara pada saat mempersilahkan pemimpin rapat untuk memberikan sambutan-sambutan, atau keinginan di dalam hati agar orang yang paling mulia di dalam sidang berkenan untuk memberikan hukuman yang tidak begitu berat. Siapapun yang pernah berada di dalam suatu perkumpulan berhak untuk diucapkan atau mengucapkan kata berkenan, sebagaimana undangan pernikahan yang menyebutkan kata-kata "dimohon bapak/ibu/saudara berkenan hadir untuk mengikuti acara pernikahan putra kami pada hari...." Orang yang dapat mengundang akan mengalami kepuasan tersendiri ketika tamu yang diundang hadir ke acara yang telah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.

6. Kepuasan seseorang itu berbeda-beda.

Ada orang yang puas ketika mendapatkan penghasilan sedikit, ada yang puas ketika mendapat banyak bahkan ada orang yang puas ketika tidak mendapat penghasilan apa-apa. Dari sinilah kita dapat belajar bersama-sama bahwa menghargai kepuasan orang lain jangan sampai berlebihan dan tetaplah berada pada jalur hidup masing-masing. Orang yang puas tidak ingin lagi menambah kesenangan yang telah diperoleh dan jenuh untuk menambah, sehingga sifat bosan mulai tumbuh dan bisa merusak hati sedikit-demi sedikit.

7. Kesinambungan perasaan senang juga tertuang pada kata lega.

Lega adalah perasaan tenteram akan terlepasnya sesuatu sehingga menyebabkan perasaan senang yang berlebihan. Contohnya adalah seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan berhari-hari tanpa makan ataupun minum. Pada sebuah kesempatan musafir tersebut diberi air dan makanan oleh orang yang sedang berlalu lalang. Hasil yang didapatkan oleh musafir adalah dirinya merasakan kelegaan atas semua keluh kesah selama di perjalanan. Musafir adalah orang yang sedang menempuh perjalanan dengan maksud dan tujuan tertentu tanpa takut mengalami kegagalan.

8. Orang yang tidak pernah takut gagal akan selalu senang dalam segala tindakan.

Mereka yang masih mengalami ketakutan sangat sulit untuk diajak berkembang. Hal ini seperti contoh para petani di desa X.  Secara umum sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap tahun tanah di dataran tinggi ditanami dengan sayur-sayuran dan buah-buahan. Namun berbeda dengan para petani di desa X yang menanami lahan dengan pohon bambu. Mereka yang belum paham akan perkembangan global pasti selalu bertanam sayur dan buah, namun orang di desa X sangat paham dengan arus global sehingga memilih untuk bertanam bambu sebagai bahan baku pembuatan furniture dan kertas yang semakin hari harga jual terus naik dan mudah dalam pemasaran.

9. Perasaan riang gembira muncul ketika mendapatkan perasaan senang atas tercapainya hobi yang dinginkan.

Anak kecil akan meluapkan perasaan riang gembira dengan tertawa terbahak-bahak atau berteriak dengan senyuman yang manis. Sebagai orang tua kita juga bisa riang gembira seperti ketika mendapatkan kenaikan gaji dan mentraktir semua teman terdekat sambil bercanda tawa dan saling curhat dengan nasib masing-masing.

         Klasifikasi semua perasaan yang telah disebutkan di atas telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw sesuai hadis yang artinya "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam hati manusia terdapat segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka baiklah semua tubuh manusia itu. Berbeda halnya jika daging tersebut rusak, maka semua bagian tubuh akan mengalami kerusakan. Daging yang dimaksud adalah hati."


Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...