Selasa, 21 November 2023

KESIALAN yang berulang

 

Manusia yang terjebak ke dalam kesalahan yang sama untuk kedua kalinya bisa disebut sebagai pribadi kurang beruntung. Keberuntungan setiap manusia berbeda-beda. Ada yang memerlukan sedikit tenaga bisa membuatnya mendapatkan keinginan dengan sangat mudah. Ada juga manusia yang senantiasa berjuang sekuat tenaga demi tercapainya keinginan, namun tak kunjung datang hasil yang diharapkan.

Sebagai seorang yang beriman pastilah tidak ada kata menyerah demi tercapainya tujuan di dalam hidup. Meskipun kegagalan selalu dirasakan, Tuhan sebagai sang pencipta pernah berkata bahwa “tidak ada hasil yang sia-sia dan semua usaha yang telah dikeluarkan tidak akan pernah dikecewakan oleh hasil meskipun itu belum dianggap beruntung oleh para makhluknya. Kelak usaha tersebut akan dibayarkan oleh Tuhan di akhirat dengan kenikmatan yang tiada tandingannya”.

Ada sebuah kisah tentang penjual tahu

Setiap pagi penjual selalu berkeliling menjajakan dagangannya dengan menaiki kereta beroda dua atau biasa disebut sepeda motor. Bel dibunyikan sebagai tanda bahwa penjual masih memiliki dagangan sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk membeli tahu. Suatu hari penjual kesulitan menjajakan dagangan dikarenakan sepeda yang dinaiki selalu rusak atau ada suatu permasalahan. Masalah yang ditemui diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.       Ban bocor

2.       Mesin mogok

3.       Bel tidak berbunyi

4.       Kehabisan bensin

5.       Mengalami rem blong

6.       Kecelakaan di jalan

7.       Kehujanan

8.       Kepanasan

9.       Kehausan

10.   Tidak memiliki uang kembalian

11.   Wadah tahu pecah

12.   Kehabisan plastik

13.   Terkena palak oleh preman setempat

14.   Dihutangi oleh pembeli

15.   Kekurangan air untuk mengisi tahu

16.   Pingsan di jalan

17.   Panik karena menabrak sesuatu

18.   Dagangan yang jatuh

19.   Tahu pecah karena terkena benturan

20.   Bertengkar antar penjual ketika ada miskomunikasi ketika berada di jalan.

Usaha yang dilakukan demi menyelesaikan semua permasalahan tidaklah sedikit, namun keberuntungan yang diterima sebagai konsekuensi menjual tahu keliling sangatlah banyak sehingga tidak jarang penjual tahu pemula lebih memilih berhenti dan melakukan kegiatan lainnya demi tercukupi kebutuhan sehari-hari.

Sebenarnya penjual tahu yang dimaksud di atas yaitu cerita hidup dari penulis. Penulis sadar bahwa dengan hanya memiliki gelar strata dua saja tanpa melakukan aksi nyata tidak akan bisa menabung dan mendapatkan kenikmatan dunia, sehingga menjual tahu adalah jalan pintas menuju semua keinginan tersebut. Kesialan yang pernah diterima oleh penulis sebelum menjadi penjual tahu adalah tidak lulus ujian tes PPPk 2 kali dan yang terakhir adalah gagal tes CPNS karena ketinggalan jadwal ujian. Perasaan yang berkecamuk membuat penulis sesekali ingin bunuh diri dikarenakan caci makian dari para tetangga tentang rutinitas pengabdian masyarakat yang dianggap merugikan bagi beberapa pihak. Meskipun keinginan bunuh diri masih ada, namun fikiran menuntun untuk tetap tenang dan menjawab semua kritikan dengan senyum dan doa di malam hari disertai tangisan kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:

Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...