Selasa, 04 Februari 2025

Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL


BAB 1: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam era digital yang semakin berkembang, dunia pendidikan mengalami transformasi besar, termasuk dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi ajar, tetapi juga harus mampu mengadaptasi teknologi dalam proses pembelajaran.

Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung memahami tantangan ini dan berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru PAI melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) Hybrid Learning. Program ini dirancang untuk membekali guru dengan keterampilan dalam mengintegrasikan metode daring (online) dan luring (offline) guna menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik bagi peserta didik.

Untuk itu, Kemenag Kabupaten Tulungagung menyelenggarakan Bimtek Hybrid Learning bagi guru PAI pada 5-8 Februari 2025 di Gedung Haji Lantai 2. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd., selaku Kepala Kemenag Kabupaten Tulungagung.
Tulungagung, 5-8 Februari 2025
Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung


Foto Pembukaan Bimtek oleh Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd.,
selaku Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung

    Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru PAI dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis hybrid yang mengombinasikan metode daring dan luring. Bimtek ini dihadiri oleh Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd., selaku Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung, yang juga berkesempatan menyampaikan materi mengenai Kebijakan Kemenag Kabupaten Tulungagung. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya inovasi dalam pendidikan agama Islam, terutama dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.

Tujuan dan Materi Bimtek Guru PAI
Bimbingan teknis ini dirancang untuk membekali para guru PAI dengan keterampilan dalam pembelajaran di era digital yang bernuansa islami di masa kini untuk masa depan yang lebih modern. Keterampilan pembelajaran tersebut dikemas dalam bentuk Hybrid Learning.

Apa Itu Hybrid Learning?

    Hybrid Learning adalah model pembelajaran yang mengombinasikan metode konvensional (tatap muka) dengan teknologi digital. Dalam model ini, sebagian materi disampaikan secara langsung di kelas, sementara bagian lainnya diberikan melalui platform online, seperti Learning Management System (LMS), video konferensi, atau materi interaktif berbasis web.
    Keunggulan utama Hybrid Learning adalah fleksibilitasnya, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri. Selain itu, teknologi memungkinkan pengajaran menjadi lebih menarik dengan penggunaan multimedia, simulasi, dan diskusi daring yang memperkaya pemahaman siswa.

Penerapan Hybrid Learning – Memanfaatkan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran
      Era digital yang terus berkembang mendorong adanya transformasi pendidikan sehingga muncul ide pembelajaran yang bersifat kebaruan dalam bidang digitalisasi ilmu teknologi yang signifikan. Diantaranya dengan adanya konsep Hybrid Learning. Metode ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring (online) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan efektif. Hybrid Learning memungkinkan siswa dan pengajar untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan individu.

Apa Sih Manfaat Menggunakan Hybrid Learning?
        Penggunaan model pembelajaran yang beragam sudah ada sejak awal adanya pendidikan. Meskipun telah bermunculan ide-ide kreatif yang sangat membantu untuk para pendidik, namun ada kelebihan tersendiri ketika menerapkan model Hybrid Learning di masa kini yakni sebagai berikut:
  1. Fleksibilitas dalam Pembelajaran. Hybrid Learning memungkinkan siswa mengakses materi kapan saja dan di mana saja. Mereka tidak lagi terbatas oleh ruang kelas, sehingga bisa mengulang materi jika diperlukan.
  2. Meningkatkan Partisipasi dan Interaksi. Dengan penggunaan teknologi seperti forum diskusi, grup chat, atau kelas virtual, siswa dapat lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, bahkan jika mereka merasa kurang percaya diri dalam diskusi tatap muka.
  3. Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Kaya. Teknologi memungkinkan guru menggunakan berbagai sumber daya pembelajaran, seperti video interaktif, simulasi, e-book, hingga aplikasi pembelajaran berbasis AI untuk meningkatkan pemahaman siswa.
  4. Meningkatkan Efisiensi Waktu dan Biaya. Pembelajaran daring mengurangi kebutuhan akan fasilitas fisik, seperti ruang kelas dan alat tulis, serta menghemat waktu perjalanan siswa dan pengajar.
  5. Personalisasi Pembelajaran. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan Hybrid Learning, mereka bisa memilih metode yang paling sesuai, baik itu dengan menonton video, membaca materi, atau mengikuti diskusi langsung.

Tantangan dalam Penerapan Hybrid Learning
Meskipun menawarkan banyak manfaat, Hybrid Learning juga memiliki tantangan yang perlu diatasi, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak Dr. H. Akhmad Mukhsin, S.Pd., M.Pd.I selaku Kasi Pendidikan Agama Islam Kabupaten Tulungagung antara lain:

  1. Ketersediaan Infrastruktur Teknologi: Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan internet yang memadai.
  2. Kemampuan Digital Guru dan Siswa: Diperlukan pelatihan agar guru dan siswa mampu menggunakan teknologi dengan efektif.
  3. Kedisiplinan dan Motivasi Siswa: Pembelajaran daring menuntut kemandirian yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.
  4. Evaluasi Pembelajaran: Guru harus menemukan metode yang efektif untuk mengukur pemahaman siswa dalam lingkungan hybrid.
  5. Strategi Efektif dalam Menerapkan Hybrid Learning
Untuk mengatasi tantangan tersebut, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam Hybrid Learning:

  • Gunakan Platform yang Mudah Diakses. Pilih LMS yang ramah pengguna, seperti Google Classroom, Moodle, atau Microsoft Teams, agar siswa dapat dengan mudah mengakses materi.
  • Rancang Materi yang Interaktif dan Menarik. Gunakan video pembelajaran, kuis interaktif, dan diskusi online untuk menjaga keterlibatan siswa.
  • Dorong Kolaborasi antara Siswa. Gunakan forum diskusi, proyek kelompok, dan kegiatan interaktif untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar siswa.
  • Berikan Bimbingan dan Dukungan Teknis. Sediakan sesi pelatihan bagi guru dan siswa untuk memastikan mereka dapat menggunakan teknologi dengan baik.
  • Evaluasi dan Sesuaikan Strategi Secara Berkala. Lakukan survei atau diskusi dengan siswa untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki dalam penerapan Hybrid Learning.


Mengapa Pembelajaran Interaktif Penting?
Strategi pembelajaran interaktif memiliki beberapa manfaat utama, di antaranya:

Meningkatkan Motivasi dan Minat Belajar
Peserta didik lebih bersemangat dalam belajar ketika mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Diantaranya yaitu:
1. Memperkuat Pemahaman dan Retensi Materi. Aktivitas interaktif membantu peserta didik memahami konsep secara lebih mendalam dan mengingatnya lebih lama.
2. Mendorong Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif. Metode ini menantang peserta didik untuk menganalisis, menyelesaikan masalah, dan berpikir secara kreatif.
3. Meningkatkan Kolaborasi dan Komunikasi
Aktivitas interaktif sering kali melibatkan kerja tim, sehingga peserta didik dapat belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik.

Dalam sambutannya, Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd. menyampaikan bahwa Kemenag Kabupaten Tulungagung terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan agama di sekolah. "Kami berharap dengan adanya bimtek ini, para guru PAI dapat semakin profesional dalam mengelola pembelajaran yang adaptif, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman." ujarnya.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini selama empat hari, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing,sehingga kualitas pendidikan agama Islam di Kabupaten Tulungagung semakin meningkat.

Kesimpulan
Hybrid Learning adalah solusi inovatif dalam dunia pendidikan yang memungkinkan fleksibilitas, aksesibilitas, dan efektivitas pembelajaran yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi secara optimal dan mengatasi tantangan yang ada, Hybrid Learning dapat menjadi metode pembelajaran yang lebih inklusif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, institusi pendidikan, guru, dan siswa perlu bekerja sama dalam mengimplementasikan model ini agar hasil belajar semakin maksimal.

Dengan pendekatan interaktif, pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi peserta didik, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal. Artikel ini akan membahas berbagai strategi pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan oleh pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif.

BAB 2: PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS
2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari, dimulai pada 5 Februari 2025 dan berakhir pada 8 Februari 2025. Bertempat di Gedung Haji Lantai 2, Tulungagung, acara ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta.

2.2 Peserta Bimtek
Peserta yang mengikuti bimtek ini terdiri dari guru-guru PAI dari berbagai sekolah di Kabupaten Tulungagung. Mereka berasal dari jenjang SD se-Kabupaten Tulungagung.

2.3 Materi yang Disampaikan
Bimtek ini menghadirkan berbagai materi yang relevan, di antaranya:

Kebijakan Kemenag Kabupaten Tulungagung – Disampaikan oleh Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd.
Implementasi Hybrid Learning dalam Pembelajaran PAI
Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pembelajaran Interaktif
Penggunaan Platform E-Learning dalam Pendidikan Agama
Strategi Evaluasi Pembelajaran Hybrid
Dalam sesi pembukaan, Drs. H. Moh. Nasim, M.Pd. menegaskan bahwa penerapan hybrid learning merupakan solusi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran agama Islam di era modern. "Kita harus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan esensi dari pendidikan agama itu sendiri," ujarnya.

BAB 3: MANFAAT BIMTEK BAGI GURU PAI
Setelah mengikuti Bimtek ini, para guru diharapkan memperoleh berbagai manfaat, seperti:

Meningkatkan Keterampilan Digital

Guru lebih mahir menggunakan teknologi dalam pembelajaran, termasuk aplikasi seperti Google Classroom, Zoom, dan Learning Management System (LMS).
Mengembangkan Metode Pembelajaran yang Lebih Menarik

Dengan hybrid learning, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan interaktif bagi siswa.
Meningkatkan Profesionalisme Guru

Guru mampu menyusun perangkat pembelajaran berbasis digital dengan lebih sistematis dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam

Dengan metode hybrid, diharapkan nilai-nilai Islam dapat tersampaikan dengan cara yang lebih relevan bagi generasi digital saat ini.

BAB 4: TESTIMONI PESERTA
Sebagai bentuk evaluasi, beberapa peserta memberikan testimoni mengenai pengalaman mereka selama mengikuti Bimtek ini.

Ustadz Sholeh, Guru PAI SDN 1 Karangrejo:
"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya Bimtek ini. Sebelumnya, saya kurang paham bagaimana cara mengelola kelas online, tetapi setelah pelatihan, saya lebih percaya diri dalam menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran digital."

Ustaz Budiono, Guru PAI SDN 2 Moyoketen:
"Materi yang disampaikan sangat aplikatif dan relevan dengan tantangan saat ini. Saya akan menerapkan hybrid learning di sekolah saya agar siswa lebih aktif dan antusias dalam belajar."

BAB 5: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Bimbingan Teknis Hybrid Learning bagi guru PAI yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran di era digital. Dengan adanya bimtek ini, diharapkan guru dapat menerapkan metode hybrid learning secara efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pendidikan agama Islam.

5.2 Rekomendasi
Agar hasil bimtek lebih optimal, diperlukan langkah-langkah lanjutan, seperti:

Pelatihan lanjutan bagi guru yang ingin mendalami lebih jauh tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran PAI.
Pendampingan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan implementasi hybrid learning berjalan dengan baik.
Pengembangan komunitas belajar antar-guru untuk berbagi pengalaman dan strategi terbaik dalam mengajar secara hybrid.
Dengan adanya komitmen bersama, diharapkan pendidikan agama Islam di Kabupaten Tulungagung semakin maju dan mampu menjawab tantangan zaman.

PENUTUP
Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para guru PAI dalam menerapkan hybrid learning secara efektif. Semoga ilmu yang diperoleh dari Bimtek ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia.

Rabu, 30 Oktober 2024

DOA QUNUT

1.  Allahhummahdinii fiiman hadait.

2.  Wa'a finii fiman 'aafait.

3.  Wa tawallanii fiiman tawal-laiit.

4.  Wa baarik lii fiimaa a'thoit.

5.  Wa qinii birohmatika syarro maa qodhoit.

6.  Fainnaka taqdhii walaa yuqdho 'alaik.

7.  Wa innahu laayadzillu maw waalait.

8.  Wa laa ya'izzu man 'aadait. 

9.  Tabaa rokta robbanaa wata'aalait.

10.   Falakalhamdu 'alaa maaqodhoit.

11.   Astaghfiruka wa'atuubu ilaik.

12.   Wasollallahu 'ala Sayyidina Muhammadininabiyyil ummiyyi.

Wa'alaa aalihi washohbihi wabarik wasallam.

 

NIAT BA’DIYAH DHUHUR

Ushalli sunnatad dhuhri rok'ataini ba’diyatal lillahi ta'ala

Niat ingsun shalat sunah ba’diyah dhuhur rong roka’at krana Allah ta’ala

 

LAGU HALAL DAN HARAM

Makanan halal ada sebabnya, di zat dan sifat

Barang curian biarpun halal, haram di makan

Makanan haram dibagi dua, lizat dan sabab

Lizat itu zat sabab ya sebab, kita harus tahu (OKE)

Makanan haram banyak macamnya, ayuk sebutkan

Tak disembelih menjadi bangkai, yang menjijikkan

Serangga dan reptile, pastilah bangkai yang menakutkan

Darah mengalir hewan bertaring, haram di makan

Babi dan anjing hukumnya sama, haram hukumnya

Halal itu “YES”, Haram itu “NO” Hidupku sehat “AAMIIIN”

 

DOA SHALAT DHUHA

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

 

MC PITONAN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirobbil Alamin, wabihi nastain wa’ala umuriddunia wa din. Wassolatu wassalamu ala Sayyidina Wamaulana Muhammadin wa’ala alihi wasyohbihi ajma’in amma ba’du.

 

Almukarrom poro alim, poro kyai soho poro ustadz

Ingkang kawulo mulyaaken poro sesepuh, pini sepuh lan aji sepuh ing tlatah dusun setono pundung mriki, 

Ingkang kawula hormati Bapak Rosyidin Soho Ibu Siti Na’imah ingkang kagungan hajat niat inggih puniko mitoni yoganipun ingkang paring asma Muhammad Brian Azzaidan ingkang sampun usia 7 bulan saking lahiripun. 

Lan ingkang kawulo mulyaaken segenap tamu undangan soho grup sholawat sekar wangi saking tlatah Karangrejo, Kabupaten Tulungagung.

 

Sepindah, sumangga sareng-sareng ngaturaken puji syukur dumateng Gusti Allah, kanthi rahmat hidayahipung kito saget makempal wonten dalem pak Rosyidin sak keluargi kanti keadaan sehat wal ‘afiyat mboten wonten kekirangan setunggal punopo monggo kito ngucap “alhamdulillahirabbil’alamiiin

 

Saklajengipun, salawat ugi salam mugi tansah katur kunjuk dumateng nabiyullah Muhammad SAW ingkang dados uswatun hasanah, mugi-mugi, kito pikantuk syafaatipun benjang ing yaumil qiyamah, aamiiin allahumma aamiiiin.

 

Poro rawuh tamu undangan ingkang berbahagia, acara kaping pisan inggih puniko pambuko, kaping kalihipun waosan qiroatil qur’an, kaping tigo inggih puniko waosan barjanji, kaping sekawan waosan sholawat saking grub sholawat sekar wangi, kaping gangsal waosan asroqol lan nyukur rambut saking Muhammad Brian Azzaidan ingkang terakhir doa lan penutup.

 

Moggo kito bikak sesarengan adicoro dalu puniko kanti waosan ummul Qur’an.

‘Ala hadihinniyah wabi syafa’ati Rosulillah wakulli niyatin sholih wa hajatina wahajatikum syaiulana lahumul fatihah …..

 

Saklajengipun waosan qiroatil qur’an saking grup sholawat sekar wangi, ingkang kajibah wekdal soho sasono nyumanggaaken.

 

Saklajengipun waosan barjanji lan waosan sholawat saking grub sholawat sekar wangi. Sollu’alan nabii Muhammad..

 

Poro rawuh tamu undangan ingkang kawulo mulyaaken, ndungkap adicoro ingkang terakhir doa, kasuwun barokah doa saking bapak kyai….. wekdal soho sasono nyumanggaaken.

 

Poro rawuh tamu undangan ingkang kawulo hormati, alhamdulillahirabbil’alamiin adicoro sampun kalampahan kanti lancar. Mugi sedoyo rangkaian adicoro ing dalu puniko saget mbeto barokah, manfaat khususipun damel Muhammad Brian Azzaidan ingkang di pitoni, lan lumeberipun damel kulo dalah panjenengan sami, aamiiin allahumma aamiiin.

 

Kulo minangkani pranoto adicoro nyuwun agunging sih samudro pangaksami mbok bilih wonten klenta klentunipun atur, cekap semanten saking kawulo. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Jumat, 12 Juli 2024

Luka Emosional yang Terdalam

Foto di ambil ketika sedang minum di warung pojok jeli

Diriku bukan seorang pembaca yang baik, juga tidak mahir dalam memahami perasaan seseorang. Semua ini terjadi karena Tuhan masih menutupi aibku. Banyak sisi negatif yang mulai tumbuh dariku. Tahukah kalian bahwa setiap malam fikiranku selalu terbayang penyesalan mendalam akan semua hal yang sudah terlewati.

Beberapa kali diriku merasa takut untuk memulai sesuatu kegiatan. Bangun tidurpun selalu terbayang kematian, begitu terus sampai merasuk ke dalam mimpi. Jauhnya jarak antara diriku dan sifat disiplin membuatku merasa kurang maksimal di semua bidang. Perasaan takut untuk gagal membuatku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama bahkan tidak berani memulai sesuatu yang sudah menjadi rutinitas (terlalu mendramatisir keadaan).

Kegiatanku sehari-hari yakni mengajar agama islam dan budi pekerti kepada siswa di tingkat dasar, namun hatiku merasa bahwa semua yang sudah berlalu tidak merubah apapun. Kekosongan yang ada di dalam diriku karena seringnya mengalami tekanan sosial sehingga muncul adanya luka emosional yang belum bisa terobati sampai hari ini.

Ketakutan akan masa depan memunculkan perilaku untuk menjauhi lingkungan sosial. Perlu kalian ketahui bahwa dengan mengembangkan jiwa sosial seseorang dapat berada di puncak dan dengan kemunduran sikap sosial seorang individu juga akan berada di tingkat terendah.

Luka ini akan terus ada dan selalu melebar setiap waktu. Satu keinginan yang ingin aku sampaikan kepada kalian (para pembaca) "jangan penuhi aktifitasmu dengan air mata penyesalan sepertiku, namun isilah rutinitasmu dengan air mata kepuasan dari kerja keras yang akan kalian hadapi (hilangkan keputusasaan)"

Senin, 29 Januari 2024

Penulis dan Pemilik Hati

 Selamat malam sahabat pena

Foto Penulis sedang melamun

Setiap hari penulis mengalami berbagai pengalaman yang berbeda-beda. Semua pengalaman tersebut rata-rata mengenai pendidikan, pengabdian masyarakat bahkan percintaan yang sangat sulit dijelaskan karena kesibukan yang tidak berujung. Kontinuitas dalam menulis juga menjadi terabaikan karena minimnya dorongan dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Malam ini penulis berencana membuat perencaan mengenai pendidikan yang akan dilakukan di hari Selasa, 30 Januari 2024. Penulis di hari tersebut akan mengajar di SD Negeri 1 Jeli. Proses pembelajaran mulai terlihat ketika penulis mulai bangun di pagi hari karena harus melakukan print out kertas yang akan disebarkan kepada semua siswa untuk proses pembiasaan. Besok rencananya akan ada lalaran asmaul husna, syi’ir tasrifan dan pujian wali songo di ruang aula setelah praktik sholat dengan dibantu oleh semua guru. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa penulislah yang harus bekerja keras maupun bekerja cerdas demi tercapainya kelancaran pembiasaan di pagi hari tersebut. Normalnya pembiasaan akan berlangsung pada pukul 06.30-07.45 wib, namun bisa mundur atau maju sesuai dengan situasi yang sedang berlangsung di waktu tersebut karena adanya beberapa tambahan dari kepala sekolah.

Sebagai seorang penulis sekaligus guru muda, maka sudah seharusnya memiliki kejujuran serta keterampilan yang lebih dibandingkan dengan yang lain. Satu hal yang penulis coba lakukan adalah memadukan audio visual yang ada di lingkungan sekolah dengan mengambil video youtube mengenai lalaran asmaul husna, syi’ir tasrifan dan pujian wali songo yang sesuai dengan kesukaan anak masa kini. Saat ini anak-anak menyukai lalaran yang dipadukan dengan nuansa musik islami sehingga minat dalam belajar menjadi meningkat dan lebih bersemangat. Penulis sadar bahwa menambah sesuatu lalaran adalah kegiatan yang baru di sekolah dasar, namun kebijakan untuk merdeka belajar membuat penulis berani untuk berkembang meskipun pasti ada dampak negatif yang akan ditimbulkan. Opini dampak negatif yang akan timbul menurut penulis yakni 1) waktu belajar tersita, 2) minat anak untuk membaca pelajaran di hari selasa berkurang karena padatnya rutinitas di sekolahan, 3) anak tertekan karena proses masuk sekolah menjadi lebih cepat dan jam pulang menjadi lebih lama (biasa masuk jam 07,00 menjadi jam 06.30 karena adanya pembiasaan, serta jam pulang pada pukul 12.00 wib menjadi pukul 14.00 wib karena adanya wajib ekstrakurikuler muhasabah tilawatil qur’an).

Semua dampak negatif di atas hanya opini dari penulis dan belum teruji secara ilmiah sehingga tidak bisa dijadikan bahan evaluasi. Ketika pembiasaan telah usai hal yang dilakukan penulis adalah mengajar di kelas 4 sampai pukul 09.30 wib. Dilanjutkan mengajar agama di kelas 2 sampai pukul 11.00 wib, kemudian mengajar ekstrakurikuler kelas 1 dan 2 menulis dan mengaji alqur’an yang biasa disebut dengan diniyah. Sebenarnya berulang kali penulis menyatakan tidak siap menjadi guru agama karena tiga sebab yaitu 1) kurangnya pengalaman di kampus, 2) bukan alumni pondok pesantren dan 3) takut akan pertanyaan malaikat dan Allah Swt di akhirat karena mengajarkan pondasi agama yang mungkin ada salah kata maupun perbuatan ketika berada di lingkungan sekolah. Semua kegiatan mengajar selama ini hanya semata-mata juga karena tiga hal yakni 1) patuh kepada kedua orang tua, 2) ta’dzim kepada bu Tutik dan bu Win selaku kepala sekolah yang sangat penulis hormati dan akan ingat jasanya sampai akhir hayat, 3) rasa syukur kekasih yang saat ini masih mengabdi di pondok pesantren al Falah Ploso, Kediri.

Penulis memiliki ego yang sangat tinggi dalam kaitan kebijakan yang tidak sesuai dengan realistis masa kini, sehingga ketika siapapun yang mau untuk mendekati dalam memberikan masukan pasti berfikir berulang kali. Sampai hari ini penulis belum sepenuhnya ikhlas untuk mengajar karena memang hati nurani sudah capek dengan kondisi pendidikan yang sangat berbeda dengan ajaran di kampus sehingga seringkali perasaan putus asa menyelimuti diri untuk mengadu nasib di pekerjaan lainnya. Terakhir kali penulis bahkan memutuskan kontrak mengajar hadrah di 10 sekolah yakni SD Gresik, Pondok Modern Gresik, MAN 2 Tulungagung, MIN 2 Tulungagung, SDN 2 Punjul, SDN 1 Karangrejo, SDN 1 Sukowiyono, SDN 2 Sukowiyono, SDN 1 Tulungrejo, SMP Pondok Ploso Putra karena penulis sadar jika hanya mengajar sholawat saja, maka sumbangsih keilmuan secara akademik tidak ada sehingga hati nurani menginginkan untuk keluar dari zona nyaman. Apalah daya nasib berkata lain, sehingga meskipun penulis meninggalkan kegiatan islami namun Allah Swt selalu mendekatkan dengan acara-acara keagamaan sehingga sabar dan sadar adalah dua pegangan hati di masa kini untuk menjalani kehidupan di masa depan.

Terima kasih sahabat pena telah menemani penulis mengisi hati di malam yang sangat dingin ini, silahkan memberikan saran, kritik bahkan cemooh jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hadapan pembaca sekalian.

Salam hangat dariku

#Guru penjual tahu.

Senin, 22 Januari 2024

Pembiasaan Praktik Shalat SDN 1 Jeli

Pembiasaan agama di SDN 1 Jeli setiap hari selasa yaitu praktik shalat secara bersama-sama di aula yang sangat luas dengan penuh keceriaan. Kepala sekolah senantiasa memantau jalannya proses keagamaan dengan sangat baik, tidak jarang ada sedikit tambahan ilmu tentang pondok pesantren agar pemahaman mengenai ilmu agama dapat bertambah seiring berjalannya waktu. Berikut merupakan dokumentasi yang berhasil diabadikan:

Foto 1. Praktik Shalat Dhuha

Setelah melaksanakan praktik shalat, pak Ahmad sebagai guru agama mengajarkan satu syi'ir yang dilantunkan secara bersama-sama. Syi'ir tersebut berjudul syi'ir walisongo sebagai berikut:


Sunan Gresik maulana Malik Ibrahim

Sunan Ampel Raden Rahmad

Sunan Giri Muhammad ‘Ainul Yaqin

 

Sunan Bonang Maulana Maqdum

Sunan Drajad Raden Qosim

Sunan Kalijogo Raden Syahid

 

Sunan Muria Raden Umar

Sunan Kudus Ja’far Shodiq

Sunan, Gunung Jati Syarif Hidayatullah

 

Ya Rosulallah salamun ‘alaik, Yarofi’asyaniwaddaroji

‘atfata yaji rotal’alami, ya uhailaljudiwalkaromi diwalkaromi

Sunan Gresik Kondang ngelmu dagange

Sunan Ampel falsafah mah limone

Sunan Giri, tembang dolalane

Sunan Bonang musisi gamelane

 

Sunan Drajad pe,pali pitune

Sunan Kalijogo wayangane

Sunan Muria ngemu tradisine

Sunan Kudus gede toleransine

 

Sunan Gunung Jati politike

Ayo podo.. eling saklawase..

 

Ya Rosulallah salamun ‘alaik, Yarofi’asyaniwaddaroji

‘atfata yaji rotal’alami, ya uhailaljudiwalkaromi diwalkaromi


Pembiasaan keagamaan diakhiri dengan berdoa bersama untuk keselamatan, kesehatan, kelancaran dan keberkahan keluarga besar SDN 1 Jeli di masa kini sampai masa depan kelak.









Minggu, 21 Januari 2024

BAGAIMANA, MENGAPA DAN APAKAH GURU AGAMA MENGENALKAN TOLERANSI BERAGAMA: Minimnya Minat Membaca Al Qur’an (Studi analisis Q.S. Al Maidah:5/2)

Senin waktunya mengajar
Penulis akan mengajar di kelas 6 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 1 Jeli. Alokasi waktu dalam mengajar yaitu 2x4 jam pelajaran dimulai pada pukul 09.45-12.00 wib. Mata pelajaran yang disampaikan yaitu Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada semester 2 di tahun 2024. Ada 4 kajian pembahasan yang harus terselesaikan yaitu membaca QS Al-Maidah:2, memahami arti QS Al-Maidah:2, kandungan QS Al-Maidah:2 dan memahami makna QS Al-Maidah:2

Al qur’an surat al Maidah ayat 2 mengajak manusia untuk saling tolong menolong dan bekerjasama dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Kebaikan adalah perilaku terpuji dari orang lain baik bagi lingkungan sekitar maupun masyarakat luas. Guru yang baik pasti memberikan contoh perilaku terpuji kepada para murid mengenai tolong menolong di lingkungan sekolah, diantaranya adalah dengan saling membantu menyiram tanaman di taman, membersihkan halaman dari sampah yang berserakan atau memberikan pertolongan bagi anak yang terjatuh saat bermain sepak bola di lapangan.

Arti dari ayat di atas yaitu "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."
Konteks tolong menolong di dalam surat al Maidah ayat 2 yaitu tolong menolong dalam bentuk peribadatan. Bagi sekolah yang mayoritas agamanya islam, maka tidak akan nampak secara signifikan sikap tolong menolong yang akan terdeteksi. Berbeda dengan sekolah yang memiliki perbedaan agama yang nantinya bisa saling membantu dalam menjaga toleransi antara kaum beragama. Contohnya yaitu ketika ada murid islam yang akan mengerjakan shalat, maka siswa non islam akan menjaga barang berharga milik teman yang sedang shalat. Begitu juga ketika siswa non islam sedang mengerjakan kewajiban dalam agama mereka, maka siswa islam akan membantu menjaga kondisional sekitar agar tidak mengganggu ketertiban teman yang sedang beribadah. Semua yang dijelaskan di atas akan dapat terlaksana bagi sekolah dengan jenjang smp ke atas. Bagaimana jika jenjang yang akan diajarkan mengenai Q.S. al Maidah ayat 2 ada di jenjang sekolah dasar?  Secara tidak langsung, guru harus memiliki trik jitu agar pemahaman tolong menolong di lingkungan sekolah dalam kajian keagamaan dapat dipahami secara jelas oleh peserta didik sehingga dapat masuk ke dalam memori jangka panjang mereka.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembelajaran di dalam kelas sering menggunakan tanya jawab, penugasan dan sistem dreal (memberikan banyak soal untuk dikerjakan). Dampak dari diterapkannya metode pembelajaran klasikal semacam itu membuat para siswa disiplin dari luar, namun memberontak dari dalam karena keinginan mereka agar pelajaran segera selesai dan pulang ke rumah tanpa memikirkan ilmu yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Rutinitas pembelajaran semacam inilah yang sangat penulis tidak suka karena kepintaran yang bersifat sementara hanya akan berdampak buruk bagi masa depan para siswa. Pada beberapa kesempatan penulis melakukan wawancara kepada 11 murid di kelas 6. Mereka memiliki beranggapan bahwa pembelajaran akan menarik ketika hal-hal di bawah ini terpenuhi:
1.Guru memberikan hadiah
2.Guru mau diajak bermain bersama
3.Guru tidak selalu memberikan tugas merangkum
4.Guru mau memberikan nilai dari pekerjaan yang telah dilakukan siswa
5.Guru tidak pemarah
6.Guru memiliki bau harum dan rapi dalam berpakaian
7.Guru memberikan pujian secara langsung maupun secara paraf
8.Guru selalu memiliki ide kreatif dalam mengajar
9.Guru tidak bermain handphone ketika mengajar
10.Guru tidak memberikan hukuman ketika siswa tidak membawa buku
11.  Guru mahir memberikan contoh konkret sesuai pola pikir siswa masa kini
Berdasarkan semua hal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus serba bisa dalam meraih minat anak dalam segala situasi yang selalu berubah setiap harinya. Beban hidup dengan beban kerja di sekolah yang pastinya terus menumpuk harus dikesampingkan agar pembelajaran di dalam kelas bisa maksimal dan murid dapat senang dalam setiap pembelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolahannya masing-masing.

Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...