Manusia
yang terjebak ke dalam kesalahan yang sama untuk kedua kalinya bisa disebut
sebagai pribadi kurang beruntung. Keberuntungan setiap manusia berbeda-beda.
Ada yang memerlukan sedikit tenaga bisa membuatnya mendapatkan keinginan dengan
sangat mudah. Ada juga manusia yang senantiasa berjuang sekuat tenaga demi
tercapainya keinginan, namun tak kunjung datang hasil yang diharapkan.
Sebagai seorang yang beriman pastilah tidak ada kata menyerah demi tercapainya tujuan di dalam hidup. Meskipun kegagalan selalu dirasakan, Tuhan sebagai sang pencipta pernah berkata bahwa “tidak ada hasil yang sia-sia dan semua usaha yang telah dikeluarkan tidak akan pernah dikecewakan oleh hasil meskipun itu belum dianggap beruntung oleh para makhluknya. Kelak usaha tersebut akan dibayarkan oleh Tuhan di akhirat dengan kenikmatan yang tiada tandingannya”.
Ada
sebuah kisah tentang penjual tahu
Setiap
pagi penjual selalu berkeliling menjajakan dagangannya dengan menaiki kereta
beroda dua atau biasa disebut sepeda motor. Bel dibunyikan sebagai tanda bahwa penjual
masih memiliki dagangan sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk membeli
tahu. Suatu hari penjual kesulitan menjajakan dagangan dikarenakan sepeda yang
dinaiki selalu rusak atau ada suatu permasalahan. Masalah yang ditemui diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1.
Ban bocor
2.
Mesin mogok
3.
Bel tidak berbunyi
4.
Kehabisan bensin
5.
Mengalami rem blong
6.
Kecelakaan di jalan
7.
Kehujanan
8.
Kepanasan
9.
Kehausan
10.
Tidak memiliki uang kembalian
11.
Wadah tahu pecah
12.
Kehabisan plastik
13.
Terkena palak oleh preman setempat
14.
Dihutangi oleh pembeli
15.
Kekurangan air untuk mengisi tahu
16.
Pingsan di jalan
17.
Panik karena menabrak sesuatu
18.
Dagangan yang jatuh
19.
Tahu pecah karena terkena benturan
20.
Bertengkar antar penjual ketika ada
miskomunikasi ketika berada di jalan.
Usaha
yang dilakukan demi menyelesaikan semua permasalahan tidaklah sedikit, namun
keberuntungan yang diterima sebagai konsekuensi menjual tahu keliling sangatlah
banyak sehingga tidak jarang penjual tahu pemula lebih memilih berhenti dan
melakukan kegiatan lainnya demi tercukupi kebutuhan sehari-hari.
Sebenarnya
penjual tahu yang dimaksud di atas yaitu cerita hidup dari penulis. Penulis sadar
bahwa dengan hanya memiliki gelar strata dua saja tanpa melakukan aksi nyata
tidak akan bisa menabung dan mendapatkan kenikmatan dunia, sehingga menjual
tahu adalah jalan pintas menuju semua keinginan tersebut. Kesialan yang pernah diterima
oleh penulis sebelum menjadi penjual tahu adalah tidak lulus ujian tes PPPk 2
kali dan yang terakhir adalah gagal tes CPNS karena ketinggalan jadwal ujian.
Perasaan yang berkecamuk membuat penulis sesekali ingin bunuh diri dikarenakan caci
makian dari para tetangga tentang rutinitas pengabdian masyarakat yang dianggap
merugikan bagi beberapa pihak. Meskipun keinginan bunuh diri masih ada, namun fikiran
menuntun untuk tetap tenang dan menjawab semua kritikan dengan senyum dan doa
di malam hari disertai tangisan kepada Tuhan yang Maha Esa.