Senin, 10 Juli 2023

PESAN DARI TUHAN

SEMUA MEMILIKI CERITANYA MASING-MASING


Sudah menjadi rahasia umum bagi setiap yang memiliki nyawa pasti akan mati. Kematian datang berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan oleh Tuhan yang maha Esa. Habisnya kapasitas nyawa yang didapatkan oleh setiap manusia harus dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Tuhan. Proses tanya jawab antara Tuhan dan manusia pasti terjadi, namun mampukah kita menanggung beban pahala dan dosa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia! (sinopsis awal)
        Penulis khawatir tentang masa depan yang akan menimpa diri ini sebagaimana pesan dari dosen pembimbing yang berbunyi; "Din, setiap manusia pasti akan mengalami dua hal. Pertama mati dalam keadaan muda atau mati disaat usia sudah tua. Ketika sudah tua dan belum mati, sudahkah kamu melawan rasa takutmu untuk menjelajahi dunia? jika sudah, maka selamat dirimu sudah melampauiku dan pertahankan karaktermu, namun ketika dirimu pasrah, maka hidupmu akan membosankan dan sia-sia." Isi dari pesan secara umum menjelaskan tentang keberanian saja dalam menjalani kehidupan tidaklah cukup. Ketika manusia berada di zona nyaman dalam menjalani kehidupan pasti ada waktu dimana seseorang akan merasa jenuh sehingga mengurangi kualitas diri dalam menjalankan rutinitas. Berbeda dengan mereka yang mau dan mampu untuk menjalani hidup dengan berani memilih agar dapat berada di zona aman, ada kemungkinan kebahagiaan dan tidak ada keterpaksaan yang membuahkan kekecewaan.
        Contohnya adalah anak dari desa di kelas 9 smp yang telah lulus dengan nilai sangat rendah memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke tempat yang sangat jauh di wilayah perkotaan. Orang lain pasti beranggapan anak tersebut akan gagal dan hanya membuang uang orang tuanya saja, namun anak tersebut memiliki prinsip untuk mengejar zona aman ketimbang zona nyaman. Secara umum anak tersebut pasti akan langsung beradaptasi di sekolah yang linieritas lokasinya sama (pedesaan), namun di dalam kondisi zona nyaman anak tersebut kurang bersemangat karena banyak yang telah mengenal sehingga perundungan membuat hatinya mulai meredup dan semangat belajar menjadi hilang. Hal inilah yang membuatnya mengejar zona aman dengan berada di luar wilayahnya dan memiliki kepercayaan yang kuat untuk belajar lebih rajin ketika sudah keterima di sekolah berstandar tinggi di wilayah perkotaan.
        Contoh lain adalah pengalaman hidup yang sudah penulis jalani tentang sebuah perjodohan. 1 tahun kemarin penulis diperkenalkan dengan satu wanita dengan bayground pendidikan yang sangat bagus, orang tuanya juga seorang aparat di wilayah Gresik, Jawa Timur. Penulis pada waktu itu sedang jomblo karena memang jenuh dengan proses pacaran yang tidak kunjung ketemu ujungnya. Penulis dikirimi alamatnya melalui google maps. 4 jam perjalanan menggunakan motor suprafit merah milik bapak dengan bermodalkan uang saku 250 ribu agar sampai ke tempat tujuan. Sampai di Gresik penulis merasa sangat senang karena telah sukses melakukan perjalanan seorang diri tanpa kritikan orang lain. Calon mertua juga menyambut dengan ramah sampai ketika pulang diberikan uang saku yang dimasukan ke dalam tas dan diberi kenangan jas untuk persiapan menikah. Sesampainya di Tulungagung penulis merasa bimbang karena nantinya jika menikah di Gresik, maka akan menjalani zona nyaman dan tidak dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik (zona aman). Akhirnya selama satu bulan bolak-balik ke Gresik-Tulungagung, penulis memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan perempuan itu dan tetap berada di Tulungagung dengan status jomblo. Satu bulan setelah penulis tidak melanjutkan menikah terdengar kabar bahwa perempuan di Gresik menikah dengan orang lain. Sedikit merasa kecewa, namun penulis sadar gaji menjadi guru tanpa ada pekerjaan sampingan tidak mampu untuk memberanikan menikahi perempuan dengan status tinggi seperti itu. Berbulan-bulan merasa kesepian akhirnya penulis dihubungi oleh mantan pacar yang ternyata dirinya juga menungguku dan tidak mau menikah jika bukan diriku. Oleh sebab itu penulis mengajak menjalin hubungan pacaran lagi dengan janji tidak bertemu atau melakukan chatting sampai dirinya benar-benar siap untuk menikah dan diriku sanggup untuk menafkahinya. Janji itu insyaallah akan terwujud di tahun 2024 sambil menunggu keputusan menteri pendidikan tentang adanya perekrutan PPPK Guru. Jika di tahun 2024 memang penulis dianggap tidak layak dan tidak lolos, maka dengan berat hati penulis memilih mencari pekerjaan lain agar bisa menikah dengan si kekasih.
        Secara sadar penulis merasa kecewa dengan keputusan tetap berada di Tulungagung ketimbang di Gresik, hal ini karena penulis juga memiliki rutinitas bersholawat bersama para pemuda serta perkumpulan orang tua di sekitar rumah yang tidak selamanya dapat bertahan karena usia setiap manusia terus bertambah dan kebutuhan untuk berkeluarga pasti terus ada. Keputusan yang sepihak ini menimbulkan beberapa kekecawaan lain yakni setelah penulis pertimbangkan secara menyeluruh seharusnya jika jadi menikah dengan perempuan Gresik, maka kedua adikku akan ikut makmur dan bisa penulis ajak mencari kerja di wilayah yang gaji UMR nya lebih layak dibandingkan pekerjaan sekarang. Kedua adikku sampai hari ini berijasah SMK sedangkan penulis berijasah S2/magister. Penulis menyesal tidak menyemangati kedua adik agar melanjutkan kuliah, karena penulis juga sangat sadar gaji menjadi guru sangatlah sedikit, Akhirnya adik juga tidak mau kuliah dan memilih jalan lain untuk merintis bekerja dengan harapan mampu berwirausaha secara mandiri tidak seperti penulis yang terus-terusan minta uang bensin orang tua padahal berstatus s2/magister.
        Nasi sudah menjadi bubur. Peribahasa tersebut menggambarkan hidup penulis yang membingungkan. Pada sebuah kesempatan penulis membuka alqur'an dan menemukan sebuah ayat yang berbunyi : "dan Dia (Allah Swt) mendapatimu sebagai seorang yang bingung. Lalu Dia (Allah Swt) memberikan petunjuk." Peringatan yang diberikan Tuhan untukku adalah diriku gagal daftar di semua lowongan pekerjaan dan di suruh untuk tetap mengabdi di Desa Jeli, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung agar menjadi seorang pendidik. Kemudian petunjuk yang diberikan untuk penulis adalah selama 1 tahun terakhir penulis terus dihubungi oleh banyak dosen untuk melakukan penelitian/penulisan karya ilmiah secara bersama-sama, sehingga penulis sangat sadar memang benar perkataan temanku yang berbunyi: "mas Ahmad, jangan meninggalkan SD.. tetaplah menjadi guru dan seorang penulis meskipun tidak menjadi dosen. Karena suatu hari dirimu akan sangat dibutuhkan dan menjadi harapan oleh banyak orang. Saya yakin akan hal itu dan bersabarlah sampai waktu yang masih menjadi misteri dari Tuhan yang maha Esa."

Kesimpulan
1. Semua orang memiliki ceritanya masing-masing;
2. Jangan buat besar ceritamu kepada orang lain;
3. Belum tentu yang baik itu baik begitupun sebaliknya;
4. Cobalah pengalaman apapun disekitarmu asalkan itu tetap di jalur agamamu;
5. Jadilah dirimu sendiri dan pertimbangkan jarum yang jatuh untuk membuatmu berhati-hati setiap melangkah di depanmu.













Selasa, 21 Maret 2023

MENCARI KEBERKAHAN

 INSPIRASI ITU DICARI BUKAN DITUNGGU

Selasa, 21 Maret 2023 adalah hari yang penuh dengan perjalanan mencari ide untuk menyusun buku dengan judul pendidik seumur hidup. Manfaat dari disusunnya buku tersebut sebagai dokumen untuk evaluasi diri demi menjadi pribadi yang lebih baik sekaligus tantangan dari beberapa dosen. Mereka berkata: "jangan bangga jika menjadi editor, jangan senang hanya menjadi penulis buku bunga rampai. Ingatlah! jika sekadar bunga rampai, maka inspirasi yang kamu sampaikan hanya sedikit oleh sebab itu belajarlah membaca dan susunlah kalimatmu sendiri dengan karakteristik yang kamu miliki sampai dirimu menjadi manusia yang bermanfaat dan bermutu di masa depan yang masih menjadi misteri Tuhan. Tidak semua orang mampu menyusun buku, namun jangan membuatnya dengan keroyokan. Cukup satu buku saja, maka dirimu akan mampu belajar lebih baik dari kemarin."

Foto 1. konsultasi penyusunan buku, pukul 15.00 Wib

Nasihat tersebut disampaikan langsung oleh bapak Saiful Mustangin selaku editor akademia. Disitulah awal mula diriku semangat untuk mendalami jurnalistik, namun terkendala oleh psikologis yang sering berubah disebabkan oleh kesesuaian suasana hati (mood-congruence effects). Efek kesesuaian suasana hati yaitu kecenderungan untuk menyimpan atau mengingat informasi positif ketika berada dalam suasana yang senang atau lebih dominan menyimpan kenangan negatif di saat mendapatkan pengalaman menyedihkan. Penulis berusaha menutupi segala kelemahan dengan terus belajar dan beradaptasi di segala situasi. Motivasi terbesar untuk memaksimalkan pencarian ide adalah selalu mengingat hadis Rasulullah Saw yang berbunyi: 

لَا يَتْبَغِ لِلْجَاهِلِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى جَهْلِهِ وَلَا لِلْعَالِمِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى عِلْمِهِ
artinya:
"tidak pantas bagi orang bodoh untuk mendiamkan kebodohannya dan tidak berguna bagi orang berilmu yang mendiamkan ilmunya"

Hadis di atas menjelaskan tentang kewajiban bagi orang yang belum mengetahui ilmu untuk selalu belajar agar nantinya ketika sudah memiliki ilmu agar menyalurkan ilmu yang di dapatkan agar bermanfaat bagi orang lain. Pesan yang lainnya juga disampaikan oleh dosen spesial yang tidak saya sebutkan namanya karena diriku berjanji untuk merahasiakannya sampai penulis memang benar-benar mahir dalam jurnalistik. Dosen tersebut sebut saja sebagai mentor (pembimbing),

Beliau berkata:
"jika menjadi guru jadilah guru yang mampu membuat muridmu senang membaca, jika menjadi dosen jadilah dosen yang mampu meningkatkan bernalar kritis para mahasiswa dan jika dirimu ditakdirkan menjadi wirausaha jadilah wirausaha yang terus berkreasi agar dirimu terus belajar. Ingatlah jika menjadi dosen itu bisa membuatmu malas dan bodoh jika tidak mau beradaptasi dengan perubahan disrupsi zaman di era 5.0. carilah mentor yang mampu membimbingmu ke jalan yang benar. Jika sudah waktunya menikah segeralah untuk menikah. Ingat! manusia itu akan semangat menikah di usia 18-24 tahun, berbeda halnya jika sudah berusia 25-35 tahun akan merasa malas kemudian di usia 35-40 tahun akan bersemangat lagi dengan konsekuensi menerima siapapun tanpa adanya pertimbangan yang matang, oleh sebab itu jangan sia-siakan hidupmu dengan melihat youtube. Batasi bermain handphone agar tidak kecanduan dan membuatmu sengsara di masa depan."

Berdasarkan nasihat di atas diriku semakin memiliki semangat untuk belajar meskipun banyak yang berasumsi bahwa dengan menulis seseorang akan membuang separuh waktu berharganya untuk mencari uang, namun diriku sebagai penulis beranggapan bahwa dengan menulis membuat hati menjadi nyaman dan bersemangat dalam mencari uang. Jujur saja ketika membahas uang penulis merasa sedih, karena keseharian yang dilakukan hanyalah mengajar di sekolah dasar dan membantu beberapa organisasi dalam urusan seni bermain hadrah sehingga tidak ada pemasukan yang didapatkan. 

Setiap malam penulis menangis dan menyebut nama Tuhan yang maha Esa untuk menunjukkan jalan dalam menyeimbangkan antara pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat agar tidak terlalu berdampak pada psikologis penulis.

Terima kasih sudah mampir dalam tulisan yang masih jauh dari tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. ^_^










Kamis, 22 Desember 2022

TEKS ROHATIL VERSI INDONESIA

KISAH SANG RASUL



Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

Abdullah nama ayahnya, Aminah ibundanya

Abdul Muthalib kakenya, Abu Thalib pamannya

Khadijah istri setia, Fathimah putri tercinta

Semua bernasab mulia, dari Quraisy ternama

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

yang Penuh Suka Duka, yang Penuh Suka Duka

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

Dua bulan di kandungan, wafat ayahandanya

Tahun Gajah dilahirkan, yatim dengan kakeknya

Sesuai adat yang ada, disusui Halimah

Enam tahun usianya, wafat ibu tercinta

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

yang Penuh Suka Duka, yang Penuh Suka Duka

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

Delapan tahun usia, kakek meninggalkannya

Abu Thalib pun menjaga, paman paling membela

Saat kecil penggembala, dagang saat remaja

Umur dua puluh lima, memperistri Khadijah

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

yang Penuh Suka Duka, yang Penuh Suka Duka

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

Diumur ketiga puluh, mempersatukan bangsa

Saat peletakan batu, Hajar Aswad mulia

Genap 40 tahun, mendapatkan risalah

Ia pun menjadi Rosul, akhir para Anbiya’

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

Inilah kisah sang Rosul, yang penuh suka duka

yang Penuh Suka Duka, yang Penuh Suka Duka

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Roohatil athyaaru tasyduu fii layaaliil maulidi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Wa bariiqun-nuuri yabduu min ma’aanii Ahmadi

Fi layaalil maulidi..

Fi layaalil maulidi..

 


Senin, 19 Desember 2022

IBU (Wanita terbaik di dalam Hidupku)

 

_IBU, IBU, IBU_

 



Namamu sangat indah,

bahkan dipanggil tiga kali oleh Rasulullah

Aku senantiasa ingat, bahwa: 

22 Desember adalah hari yang sangat istimewa

Selamat hari Ibu untuk seluruh ibu di dunia ini

 

Ibu adalah seorang pahlawan di dalam hidupku
Ibu senantiasa sabar dalam mengajariku

Berjalan, berlari dan berbicara


Aku mempunyai seorang pelindung yang hebat
Beliau siap melindungiku di setiap waktu


menyemangatiku dikala aku sedih

menolongku disaat aku susah

membenarkanku ketika aku salah

 

Terima kasih atas semua kasih sayang

yang telah engkau berikan untukku

Semoga engkau bahagia

memiliki anak sepertiku

 

Aku berjanji untuk selalu belajar

Demi membanggakanmu

 

Ibu.....

 

I love you

 

SELAMAT HARI IBU..

 

Sabtu, 08 Oktober 2022

MEMANFAATKAN UMUR DENGAN BERAMAL



     Hari ini adalah Minggu, 09 Oktober 2022 sebuah hari dengan waktu luang 24 jam sebelum datang hari senin. Perlu diketahui bahwa 24 tahun lebih 8 bulan merupakan usiaku sekarang. Jenjang pendidikan strata dua sudah terselesaikan, namun sampai hari ini diriku masih belum menemukan jati diri sehingga perasaan mengeluh, sedih, putus asa dan ambigu masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Sebenarnya dari keceriaan yang senantiasa terpancar dari raut mukaku tersimpan curahan hati yang ingin tersampaikan, namun hal itu terganjal oleh usia yang membuatku bingung ingin melampiaskan curahan hati.
        Banyak insiden yang selalu terulang di setiap tahun membuatku merasa insequre akan status yang sudah melekat sekarang. Secara umum sebagai seorang magister pendidikan seharusnya banyak organisasi yang mampu untuk diikuti serta menjadi pribadi yang lebih dewasa, namun selalu saja diriku bertindak semena-mena dan berhenti ketika Tuhan mengarahkanku ke jalan yang benar. Satu tahun kemarin, diriku dikenalkan orang tua kepada perempuan cantik dan memiliki bayground keluarga yang terpandang di daerah Gresik. Ibunya seorang pemimpin perusahaan, Ayahnya seorang pemimpin pondok pesantren sekaligus bekerja di kementerian agama dan perempuan yang cantik tersebut mendirikan sekolah sendiri yaitu taman kanak-kanak. Masyarakat umum pasti akan bersedia jika dijodohkan ketika wanita yang dipilih adalah sedemikian rupa, namun berbeda denganku. Aku menolak untuk dijodohkan karena kekasihku di masa SMP menghubungi untuk mengajak balikan.
        Entah diriku yang bodoh atau memang diriku seorang laki-laki sejati aku tidak tahu. Aku akhirnya memilih untuk berpacaran lagi bersama mantanku di masa SMP dahulu. Pacaran bukanlah hal yang aku inginkan sekarang, karena diriku sadar umur semakin banyak dan harus memiliki penghasilan yang cukup untuk masa depan yang masih menjadi misteri Tuhan. Perasaan bersalah terus terpendam di dalam hati. Hatiku berkata: "Ahmad, jika kamu ingin berhenti untuk pacaran dengannya congkel kedua matamu. Karena dirimu telah jauh melangkah ke depan tanpa aturan". Ketika hatiku berkata sedemikian rupa, otak berkata lain yakni:"jangan kamu congkel kedua matamu, masa depan ada di situ. Jalani saja, ingatlah bahwa meskipun banyak wanita cantik dan kaya di luar sana, namun wanita yang setia menemanimu hanyalah dia, dia dan dia". Seketika mulutku berucap: AAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH TUHAN..... AKU BINGUNG..... TUHANNN MATIKAN AKU SECEPATNYA..... TUHANN AKU CAPEK..... AAAAAAAHHHHHHHH TOLONG..
        Selama melakukan pacaran aku tidak pernah berboncengan tangan, bergandengan atau mengajak jalan-jalan karena dirinya memiliki bayground pondok pesantren yang sudah khatam kitab alfiyah dan sekarang telah melakukan proses menghafal alqur'an. Entah apa yang membuatku bingung akan jalur hidup yang mungkin tidak akan pernah aku ceritakan kepada anak-cucuku kelak. Pesanku kepada para pembaca: "tolong jangan pernah kalian pacaran ketika belum siap untuk menikah, karena masa depanmu akan merasa gusar, gundah dan serba salah. Cukup diriku saja yang mengalami, janganlah kalian merasakan pedihnya hidup di saat kamu harus memilih untuk mati atau melanjutkan hidup".
        Sekarang aku tidak pernah menghubungi pacar, karena dia sedang berada di pondok pesantren dan lulus insyaallah tahun 2023-2024. Diriku belum punya penghasilan yang tetap, karena keahlianku hanya mengajar hadrah. Perasaan malu untuk berjualan mambuatku insequre ketika disuruh berwirausaha disaat waktu luang. Kegiatan setelah mengajar adalah melakukan penelitian dengan berkeliling di sekolah se-Kabupaten Tulungagung yang akan aku kirimkan ke Jurnal nasional maupun internasional. Jika dihitung-hitung pengeluaran selama satu bulan adalah 500.0000 - 1.000.000, namun pemasukan tetap yakni -+ 250.000. Pengeluaran dan pemasukan membuatku putus harapan untuk melanjutkan hidup. Pernah beberapa kali terbesit di dalam pikiran untuk melakukan bunuh diri, namun aku sadar bahwa melakukan hal tersebut akan menimbulkan dampak besar pada keluargaku dan orang di sekitarku. Oleh sebab itu, menulis, mengaji dan melantunkan shalawat adalah cara untuk meredam pikiran negatif yang ada selama ini. Diriku juga senantiasa memiliki prinsip otak_atik_matuk yaitu sebuah prinsip tentang kehidupan. #tetaplah hidup, meskipun dalam keadaan yang membuatmu merasa sulit.
























Selasa, 16 Agustus 2022

KEGAGALAN BAGI PEMULA

      

Lomba bisa berdampak baik atau lebih buruk

Perlombaan merupakan kegiatan untuk mencari juara terbaik melalui seleksi berdasarkan keputusan dewan juri yang tidak bisa diganggu gugat. Semua peserta telah dilatih dengan sangat giat oleh pelatihnya masing-masing. Penulis melakukan beberapa wawancara kepada 3 pelatih dari sekolah dasar swasta, sekolah dasar dan sekolah dasar negeri di kecamatan Karangrejo. Mereka memilih serta melatih siswanya dengan cara yang berbeda-beda.

Guru di SDS menjelaskan bahwa telah melakukan seleksi yang ketat secara terstruktur sesuai bidang yang akan dilakukan perlombaan. Murid yang terpilih bernama Enabel (nama samaran), dia merupakan siswa dari bayground keluarga yang islami dan sangat mendukung untuk mengikuti perlombaan di tingkat kecamatan. Setiap hari selama dua minggu terakhir sebelum berangkat ke sekolah selalu diajari orang tuanya di rumah terkait penekanan lagu, suara dan adab yang akan dinilai oleh para dewan juri sehingga mendapat hasil yang maksimal. Pembiasaan di dalam kelas ketika proses pembelajaran juga membuat kualitas siswa yang terpilih menjadi lebih siap dalam menghadapi perlombaan.

Berbeda dengan siswa di sekolah dasar yang ditunjuk berdasarkan seleksi dari guru agama. Sulastri (nama samaran) sebagai guru agama merasa sangat semangat untuk melatih siswa terbaiknya untuk mengikuti perlombaan di tingkat kecamatan. Banyak dukungan dari dewan guru yang lain untuk mengikuti perlombaan, namun beberapa siswa yang sudah ditunjuk merasa tidak begitu semangat karena baru pertama kali mengikuti lomba di tingkat kecamatan. Hal yang hampir sama juga dipaparkan oleh guru di SDN. Sebut saja Udin (nama samaran) yang sangat tidak siap dengan adanya perlombaan karena belum mampu melakukan pelatihan dengan waktu yang singkat serta pemilihan yang tidak begitu ketat, hal ini dikarenakan potensi siswa yang bisa dilatih sedikit sehingga guru harus memaksimalkan siswa yang dirasa pantas untuk mengikuti perlombaan yang diadakan oleh panitia.

Proses perlombaan berlangsung dengan sangat terbuka, bahkan nilai juga langsung dimunculkan melalui LCD Proyektor. Ada pihak yang menolak proses tersebut karena berpotensi menimbulkan trauman di hati siswa yang mendapat nilai rendah, namun panitia tetap memunculkan nilai berdasarkan kesepakatan bersama agar proses perlombaan berjalan dengan transparan tanpa adanya kecurangan sedikitpun. Penulis mendapat data akhir berupa ada salah satu sekolah swasta yang tidak diperbolehkan ikut, dikarenakan di perlombaan sebelumnya selalu memborong juara sehingga menimbulkan keresahan di hati para guru di instansi lainnya, meskipun demikian sekolah swasta tersebut tetap memaksimalkan pelatihan perlombaan di bidang lainnya. Penulis mempunyai asumsi penelitian berupa:

1. Bagaimana guru menyikapi siswa yang tidak mendapat juara?

2. Bagaimana dewan juri menyikapi siswa yang mendapat juara?.... 

Asumsi di atas dijawab berdasarkan pengamatan bahwa siswa yang tidak mendapat juara akan diberikan uang saku tambahan serta diajak ke warung makan untuk memulihkan kembali semangat yang menurun dari para siswa, sedangkan siswa yang mendapat juara akan diberikan piagam dan tropi juara serta dikirim ke tingkat kabupaten untuk mengikuti perlombaan di tingkat yang lebih tinggi.

Pesan yang dapat diambil dari adanya perlombaan adalah jangan hanya berani untuk menampilkan siswa dalam event perlombaan, karena jika siswa tersebut tidak mendapat juara dapat dipastikan akan tertanam pada memori jangka panjang sehingga semangat untuk mengikuti perlombaan berikutnya menjadi berubah. Penulis menyebutnya dengan istilah jawa "wani metu wani ragat".


Jeli, 16 Agustus 2022; 18.40 WIB.





Senin, 15 Agustus 2022

CIPTAAN TUHAN MEMANG INDAH

        

"Longi sambat, Akeh i semangat"

Kekuatan itu relatif. Mereka yang sering berlatih angkat beban terbiasa mengangkat barbel seberat 50 kg (kilogram) disebut kuat, bahkan ada manusia yang mampu menyelam di kedalaman 50 meter disebut hebat. Saya mempunyai pendapat lain tentang hakikat dari kekuatan yaitu ketika manusia mampu untuk marah lalu memendamnya serta berkuasa menunjukkan kenyataan yang menyakitkan, namun mampu untuk menyembunyikannya sampai batas waktu yang sangat lama itulah orang yang kuat dan hebat.

Sampai hari ini saya sebagai penulis belum bisa menjadi orang yang kuat. Banyak sebab diantaranya psikologis yang sering berubah serta zaman yang terus maju membuat sulitnya beradaptasi dengan semua hal yang menjadi misteri. Usaha yang dilakukan agar bisa menjadi kuat yaitu dengan meminimalisir mengeluh atau orang jawa sering mengasumsikannya dengan istilah sambat. Mereka yang penulis sambati tersenyum manis ketika berada di depan, namun ada desas-desus bahwa orang yang disambati menusuk dari belakang.

Dosenku pernah berpesan bahwa "jadilah pribadi yang elegan, dengan sambat melalui sebuah tulisan. Lampiaskan semua perasaanmu ke dalam narasi agar bisa menjadi literasi di masa depan" Berdasarkan nasihat tersebut penulis sadar, ternyata permasalahan pasti bisa diselesaikan dengan segala cara yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Tuhan sudah menyiapkan bahan untuk manusia memecahkan permasalahan, namun semuanya tergantung bagaimana skill (mencakup pengetahuan, kompetensi dan kemampuan untuk melakukan tugas operasional) manusia dalam mengolahnya agar bisa dijadikan pemecahan masalah.

Bahan dalam kalimat di atas merupakan sebuah majas perbandingan untuk situasi, kondisi dan zaman yang telah diciptakan oleh Tuhan yang maha Esa.


Jeli, 15 Agustus 2022; 17.40 WIB.



Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...