Kamis, 13 Juli 2023

CARA CURHAT TANPA GANGGUAN

Curhat merupakan ungkapan kisah kepada orang yang dianggap dekat agar mendapatkan apresiasi berdasarkan tingkatannya masing-masing. Curhat termudah dan bisa dilakukan tanpa gangguan adalah dengan melakukan chatting whatsapp ke nomor pribadi dengan cara sebagai berikut:

1. Buka google

2. Klik wa.me/(masukan nomor whatsapp pribadi)

3. Simpan nomor pribadi

4. Chattingan pribadi siap dinikmati.

Beberapa sebab orang lain juga akan diajak curhat yaitu karena mengalami kesinambungan pemikiran sehingga antara soal dan jawaban yang diinginkan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Kriteria seseorang akan melakukan curhat adalah ketika mengalami hal-hal berikut ini:

SENANG

     Perasaan senang merupakan sinonim dari kata aman, bahagia, bangga, berbunga-bunga, berkenan, puas, lega, tanpa kekhawatiran tentang kegagalan dan riang gembira. Kesenangan dapat timbul karena tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana sesuai kehendak hati sehingga perasaan senang dapat timbul dengan cara spontan tanpa direncanakan. Contohnya sederhana adalah seorang anak kecil yang tidak pernah menanam pohon durian dan ingin sekali makan durian hasil kebun sendiri akan sangat senang ketika diajak oleh orang terdekat untuk mengabulkan keinginannya tersebut setelah dirinya curhat. Ada juga curhat yang tidak bisa diungkapkan, namun akan senang ketka mendapatkan. Seperti curhatnya seorang sopir kepada Tuhan yang menginginkan keselamatan di jalan saat mengirim barang sampai ke tempat tujuan. Mari kita bahas sedikit demi sedikit! 

1. Sinonim dari senang yang pertama adalah aman.

Maksud dari kata tersebut adalah bebas dari bahaya. Orang yang pernah mengalami bahaya dan mengalami keselamatan akan curhat kepada orang yang bisa menampung ekspresinya agar dapat bertukar pengalaman. Contohnya yakni seorang peternak ikan yang wilayahnya sedang dilanda banjir. Mari kita sebut nama orang itu dengan inisial Mr. Pro. Semua kolam di sekitar rumah Mr. Pro mengalami kegagalan panen karena ikan di kolam mereka terus saja kabur mengikuti arus air dari banjir. Berbeda dengan kolam milik Mr. Pro yang selamat dari musibah banjir. Demi mensyukuri semua hal yang telah menimpanya, maka Mr. Pro memberikan sedekah ikan kepada para tetangga yang mengalami musibah sehingga dirinya lega dan senang karena ikan peliharaannya diselamatkan oleh Tuhan. 

2. Kebahagiaan juga memiliki kesamaan dengan kata senang.

Orang yang bahagia mengalami kondisi yang bebas dari semua kesulitan. Bahagianya orang yang jomblo adalah tidak ada yang menanyakan kapan nikah? kapan punya kekasih? dan lain sebagainya. Berbeda dengan bahagianya orang yang sudah menikah yaitu ketika tidak ada yang menanyakan kapan mempunyai anak? kapan memiliki rumah pibadi? kapan mau nambah anak? dan seterusnya. Hal lainnya yaitu bahagianya seorang anak kecil ketika diberikan permen atau hadiah oleh gurunya bahkan anak yang mendapat nilai sempurna di dalam kelas akan sangat bahagia sehingga melampiaskan semuanya melalui curhat kepada teman-temannya.

3. Perasaan bangga juga mencerminkan dari perasaan senang.

Bangga merupakan kata sifat yang memiliki arti merasa besar hati dan gagah karena telah melaksanakan kegiatan sesuai yang diinginkan. Contoh sederhana adalah anak yang tidak pernah bisa menerbangkan layang-layang gapangan merasa sangat bangga karena telah mampu menerbangkan layang-layang seorang diri tanpa dibantu oleh siapapun. Proses dari mulai menarik layang-layang, cara mengulurkan benang sampai cara tepat dalam menjaga kondisi layang-layang agar senantiasa seimbang di atas awan akan diceritakan kepada teman terdekatnya agar dianggap seorang anak yang gagah.

4. Sifat dari senang sebenarnya relatif sebagaimana perasaan berbunga-bunga dari seorang pujangga kepada orang yang di cinta.

Bahkan anak yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenis akan merasakan kondisi hati yang berbunga-bunga. Kondisi hati tersebut juga bisa diklasifikasikan kepada sifat senang. Mereka yang jatuh cinta akan melakukan apapun demi melampiaskan hasrat yang diinginkan sesuai dengan hubungan yang sedang dijalani. Misalnya anak yang belum pernah jatuh cinta akan membeli apapun yang disukai oleh lawan jenis untuk menarik perhatian atau seorang remaja yang sudah menikah akan merasakan hati yang berbunga-bunga ketika mendapatkan karunia berupa buah hati dari lawan jenis yang dicintai.

5. Kata berkenan juga sinonim dari suka, sudi, setuju dan senang.

Ungkapan dari berkenan sering dirasakan bahkan diucapkan ketika sedang berada di forum resmi. Seperti ucapan seorang pembawa acara pada saat mempersilahkan pemimpin rapat untuk memberikan sambutan-sambutan, atau keinginan di dalam hati agar orang yang paling mulia di dalam sidang berkenan untuk memberikan hukuman yang tidak begitu berat. Siapapun yang pernah berada di dalam suatu perkumpulan berhak untuk diucapkan atau mengucapkan kata berkenan, sebagaimana undangan pernikahan yang menyebutkan kata-kata "dimohon bapak/ibu/saudara berkenan hadir untuk mengikuti acara pernikahan putra kami pada hari...." Orang yang dapat mengundang akan mengalami kepuasan tersendiri ketika tamu yang diundang hadir ke acara yang telah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.

6. Kepuasan seseorang itu berbeda-beda.

Ada orang yang puas ketika mendapatkan penghasilan sedikit, ada yang puas ketika mendapat banyak bahkan ada orang yang puas ketika tidak mendapat penghasilan apa-apa. Dari sinilah kita dapat belajar bersama-sama bahwa menghargai kepuasan orang lain jangan sampai berlebihan dan tetaplah berada pada jalur hidup masing-masing. Orang yang puas tidak ingin lagi menambah kesenangan yang telah diperoleh dan jenuh untuk menambah, sehingga sifat bosan mulai tumbuh dan bisa merusak hati sedikit-demi sedikit.

7. Kesinambungan perasaan senang juga tertuang pada kata lega.

Lega adalah perasaan tenteram akan terlepasnya sesuatu sehingga menyebabkan perasaan senang yang berlebihan. Contohnya adalah seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan berhari-hari tanpa makan ataupun minum. Pada sebuah kesempatan musafir tersebut diberi air dan makanan oleh orang yang sedang berlalu lalang. Hasil yang didapatkan oleh musafir adalah dirinya merasakan kelegaan atas semua keluh kesah selama di perjalanan. Musafir adalah orang yang sedang menempuh perjalanan dengan maksud dan tujuan tertentu tanpa takut mengalami kegagalan.

8. Orang yang tidak pernah takut gagal akan selalu senang dalam segala tindakan.

Mereka yang masih mengalami ketakutan sangat sulit untuk diajak berkembang. Hal ini seperti contoh para petani di desa X.  Secara umum sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap tahun tanah di dataran tinggi ditanami dengan sayur-sayuran dan buah-buahan. Namun berbeda dengan para petani di desa X yang menanami lahan dengan pohon bambu. Mereka yang belum paham akan perkembangan global pasti selalu bertanam sayur dan buah, namun orang di desa X sangat paham dengan arus global sehingga memilih untuk bertanam bambu sebagai bahan baku pembuatan furniture dan kertas yang semakin hari harga jual terus naik dan mudah dalam pemasaran.

9. Perasaan riang gembira muncul ketika mendapatkan perasaan senang atas tercapainya hobi yang dinginkan.

Anak kecil akan meluapkan perasaan riang gembira dengan tertawa terbahak-bahak atau berteriak dengan senyuman yang manis. Sebagai orang tua kita juga bisa riang gembira seperti ketika mendapatkan kenaikan gaji dan mentraktir semua teman terdekat sambil bercanda tawa dan saling curhat dengan nasib masing-masing.

         Klasifikasi semua perasaan yang telah disebutkan di atas telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw sesuai hadis yang artinya "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam hati manusia terdapat segumpal daging. Apabila daging itu baik, maka baiklah semua tubuh manusia itu. Berbeda halnya jika daging tersebut rusak, maka semua bagian tubuh akan mengalami kerusakan. Daging yang dimaksud adalah hati."


KEMBALI KE ALAM

 

JEJAK SI CETOL

Namaku Ahmad Syaifuddin kelahiran Tulungagung, 29 Maret 1998. Aku memiliki banyak sekali hobi diantaranya yaitu melihat air. Baik itu air kolam, air sungai, air laut maupun air hujan. Diriku memang sedikit berbeda dengan lelaki seusiaku yang disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing atau dikendalikan oleh kekasih maupun para istri. Keseharianku sangatlah bebas dan tidak ada beban sama sekali, namun semua berubah ketika umur sudah mulai tua. Hari ini diriku berusia hampir 26 tahun. Usia yang sudah pantas untuk memiliki istri atau anak, namun diriku masih belum berani untuk menikah dikarenakan belum ada penghasilan sama sekali. Hari-hari disibukkan dengan mengabdikan diri di masyarakat tanpa memiliki tabungan untuk memikirkan semua hal itu.

Tercatat mulai tanggal 28 Juni sampai 16 Juli Sekolah tempatku mengajar memberikan liburan untuk seluruh anggota sehingga dapat beristirahat di rumah bersama keluarga masing-masing. Selama durasi waktu yang sangat lama tersebut diriku mencoba mencari lompatan pekerjaan lainnya yakni dengan mendaftar menjadi manager di JNT Boyolangu dan mencari lowongan dosen di beberapa wilayah se Nusantara. Nasib berkata lain, karena sampai sudah hampir tiga minggu diriku tidak mendapatkan panggilan apapun. Jika dilihat dari jenjang karir seharusnya sangat mudah diriku mendapatkan pekerjaan yang layak, namun takdir menyuruhku untuk tetap menjadi guru dan melakukan pengabdian di masyarakat sampai batas waktu yang tidak bisa diprediksi.

Pada satu kesempatan diriku mendapat tawaran untuk menjadi penjaga swalayan di wilayah kalimantan utara dengan gaji Rp.3.200.000. Atas tawaran tersebut diriku memberanikan diri untuk meminta doa restu kedua orang tua, namun mereka tidak mengijinkan dan tetap menyuruhku sabar agar mendapatkan keberkahan selama menjadi guru di sekitar rumah. Bahkan ayah memberikan fasilitas uang berapapun untukku agar tidak keluar dari profesi guru. Sebagai seorang anak pertama dan lelaki yang sudah berusia 26 tahun, diriku sangat kecewa dengan keputusan mereka. Sesekali diriku pernah berdiri di atas jembatan dan ingin terjun saja agar segera selesai semua lika-liku takdir kehidupan yang serba membingungkan ini, namun diriku sadar bahwa akhirat lebih pedih siksanya dibanding hidup di dunia. Hal yang mampu aku lakukan saat ini yaitu kembali menjadi seorang pemancing di aliran sungai sambil menunggu kematian datang padaku.

Berikut merupakan satu vidio yang sudah di upload ke dalam youtube berisi kekonyolanku selama mencari pakan ikan untuk persiapan memancing:



Sensasi memancing tidak bisa digantikan oleh apapun. Satu hal yang dapat menunda terjadinya proses memancing yaitu hujan. Datangnya air hujan dapat menggantikan kesenangan dalam memancing. Dengan melihat air hujan mengingatkan diri ini bahwa dahulu ketika kecil sering mandi air hujan sambil dikejar orang tua karena hal itu sangatlah dilarang.

Masa mudaku penuh kenakalan, semua kata kotor pernah terucap, namun dua hal yang tidak akan pernah aku lakukan yaitu meminum alkohol dan mengkonsumsi narkoba. Kalau sebatas merokok dan menemani teman untuk membeli alkohol dan diriku hanya menonton mereka mabuk-mabukan sih pernah, namun saat ini temanku sudah pergi jauh dan hal itu sudah terjadi pada waktu diriku berusia SMA.

Hari ini diriku bertengkar lagi bersama ibu karena beliau tidak menginginkan anaknya untuk memancing dan lebih mengharapkan anaknya tidur di kamar sambil bermain handphone. Memang sangat nampak sekali bahwa orang tuaku menyayangiku, namun hal itu sangatlah berlebihan dan diriku tidak bisa selalu menentang semua kebijakan yang diberikan oleh mereka. Mungkin ketika diriku nanti sudah berkeluarga hal yang serupa pasti akan terulang kembali, karena hukum karma pasti ada. Takut selalu membayang-bayangi diri ini. Agar tidak mengalami ketakutan yang berlebihan, hal yang diriku lakukan yaitu memancing dan berbicara pada air yang mengalir untuk meluapkan semua keluh kesah selama ini karena semua teman juga pergi menjauhiku yang hanya sekadar seorang cetol.

Cetol adalah sebutanku dahulu di masa SMP. Meski terdengar sebagai kata yang berpotensi bullying, namun masa itu tidak pernah tergantikan, karena ada satu guru yang sangat aku hormati yang mampu melindungiku. Beliau bernama Mr. Karmuji. Hari ini beliau telah jauh meninggalkanku dan tidak ada lagi orang yang dapat menampung segala curahan hatiku. Oleh sebab itu, jangan larang diriku untuk menyalurkan hobi karena indahnya kenangan tidak dapat tergantikan bahkan oleh bidadari sekalipun.


LIRIK YA ABAL HASANAIN VERSI INDONESIA

 


"WAHAI AYAHANDA HASAN DAN HUSEIN"

Malam ini udara di dalam rumah sangatlah dingin sehingga aku memberanikan diri kembali pergi ke mushola untuk menunaikan ibadah shalat maghrib secara berjama'ah setelah masa bertapa selama dua minggu dalam proses pencarian jati diri. Agenda sebelumnya yang selalu aku lakukan selama ini adalah mengajar huruf hijaiyah kepada siapapun yang mau untuk belajar di mushola. Sekarang murid yang aktif menunggu setiap selesai shalat maghrib yaitu seorang anak laki-laki berumur 5 tahun yang sangat aktif dan tidak pernah mengenal rasa takut. Proses mengaji berlangsung singkat karena kurangnya persiapan dariku yang sudah semakin hilang rasa cinta kepada pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan membuatku menyadari bahwa mereka yang paham tentang ilmu semakin tidak mau untuk menyebarkan ilmunya karena tuntutan materi dan kurangnya stimulus dari lingkungan sekitar, sehingga membuatku memilih melakukan syiar melalui karya tulis ilmiah atau les prifat online. Meskipun demikian, diriku tidak benci terhadap ilmu karena yang aku benci adalah kebodohan.

Selesai mengajar huruf hijaiyah diriku dipanggil oleh beberapa anak di sekitar rumah dengan panggilan yang sangat merdu. "Mas.. Mas.. ayuk latihan hadrah.." seketika diriku teringat bahwa malam ini adalah jadwal latihan hadrah grub shalawat SQJ NADA. Langsung saja tanpa berfikir panjang diriku menjawab: "Iya.. ayuk.. Segera ke markas ya!.. Jangan lupa ijin orang tua terlebih dahulu!" Proses latihan berlangsung ceria meskipun hanya 3 anak kelas 1 SD yang ikut latihan dari 30 anggota. Diriku sadar ternyata grub tidak akan berjalan tanpa adanya komando, padahal sudah sangat sering diriku mengingatkan untuk senantiasa kompak dan guyub rukun, namun usia para anggota yang sudah dewasa ditambah beban hidup yang berbeda-beda membuat mereka semakin malas untuk diajak berkumpul tanpa adanya komando. 

Sepulangnya latihan diriku mampir ke mushola untuk melaksanakan shalat isyak berjama'ah. Aku tidak menyangka ternyata ada satu wali sholawat yang sedang merokok di teras mushola sambil bertanya padaku "Loh Mas, kok gak ada info di grub? Apakah malam ini latihan?" .. Hatiku langsung merasakan kacau balau sambil bergumam, hmmmm.. seharusnya tanpa dikomando langsung latihan saja, kan semua peralatan sudah tersedia. Mulutku kemudian berucap "Iya pak, alhamdulillah latihan.. tapi tadi cuma 3 anak yang hadir.. anak bapak katanya dipanggil main game freefire tadi di depan rumah, sehingga tidak mau untuk di ajak latihan".. bapak tersebut tidak mau disalahkan dan berkata "duh.. kok gitu sih.. seharusnya kamu sebagai pelatih harus memberikan info di grub..". lalu diriku menjawab "iya pak, maaf saya kira sudah agenda rutin, jadi tidak usah terlalu sering saya infokan di grub. kalau begitu latihan diganti hari sabtu (malam minggu) nggih pak".. 

Setelah proses yang rumit selama di luar rumah, diriku kemudian pulang dan membuka grub whatsapp. Seketika hatiku tergerak untuk membimbing para anggota untuk lebih aktif bershalawat lagi. Ada dua album di youtube yang aku jadikan pakem latihan dan langsung aku kirimkan linknya ke dalam grub untuk dipelajari secara daring. Mulai hari ini diriku bertekad untuk belajar sabar dan ikhlas atas semua takdir yang akan Allah berikan kepada grub SQJ NADA. Berikut merupakan satu sya'ir yang akan dipelajari di latihan berikutnya:

TEKS YA ABAL HASANAIN

Ya abal hasanain.. alaika salam.. ya rofiqo rosul.. wasyohbil kirom.. (suluk)

Ya abal hasanain.. alaika salam.. ya rofiqo rosul.. wasyohbil kirom.. (suluk bareng)

 

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

ya rofiqo rosul, wasohbil kirom................................................................................................................................ (naik)

 

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

ya rofiqo rosul, wasohbil kirom............................................................................................ (turun)

 

Faariisul fursaan, hadzrootul imaam.. wa aamiirul bayaan, hadzrootul imam..

Faariisul fursaan, hadzrootul imaam.. wa aamiirul bayaan, hadzrotul imam..

Durwatul iman, hadzrotul imaam.. Durwatul iman, hadzrotul imaam.............................................. (disco)

Wa rofiiqur rosul, wasyoohbil kiroom..

Wasyohbil kirom................................................................................................................................................................. (naik)

 

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya rofiqo rosul, wasohbil kirom............................................................................................ (turun)

 

Ngaaliyyun ngala, bil khuluqil ngadzim.. wal majda’ talaa, wan nasyrol ngadzim..

Ngaaliyyun ngala, bil khuluqil ngadzim.. wal majda’ talaa, wan nasyrol ngadzim..

Wa huwalil malaa, syingarun kariim.. Wa huwalil malaa, syingarun kariim................................. (disco)

Wa rofiiqur rosul, wasyoohbil kiroom..

Wasyohbil kirom................................................................................................................................................................. (naik)

 

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya rofiqo rosul, wasohbil kirom............................................................................................ (turun)

 

Sallamtu syollait, ngala ahlil bait.. ḥayyitu najiit, kulla ahlil bait..

Sallamtu syollait, ngala ahlil bait.. ḥayyitu najiit, kulla ahlil bait..

Wasytattu ḥannit, zur ahlil bait.. Wasytattu ḥannit, zur ahlil bait........................................................ (disco)

Wadyaarur rosul, wasohbil kirom

Wasyohbil kirom................................................................................................................................................................. (naik)

 

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya abal hasanain,  alaika salam.. ya rofiqo rosul, wasohbil kirom..

Ya rofiqo rosul, wasohbil kirom............................................................................................ (turun)

 

..WA SOHBIL KIROM.. (ending)

Senin, 10 Juli 2023

PESAN DARI TUHAN

SEMUA MEMILIKI CERITANYA MASING-MASING


Sudah menjadi rahasia umum bagi setiap yang memiliki nyawa pasti akan mati. Kematian datang berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan oleh Tuhan yang maha Esa. Habisnya kapasitas nyawa yang didapatkan oleh setiap manusia harus dipertanggung jawabkan kelak di hadapan Tuhan. Proses tanya jawab antara Tuhan dan manusia pasti terjadi, namun mampukah kita menanggung beban pahala dan dosa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia! (sinopsis awal)
        Penulis khawatir tentang masa depan yang akan menimpa diri ini sebagaimana pesan dari dosen pembimbing yang berbunyi; "Din, setiap manusia pasti akan mengalami dua hal. Pertama mati dalam keadaan muda atau mati disaat usia sudah tua. Ketika sudah tua dan belum mati, sudahkah kamu melawan rasa takutmu untuk menjelajahi dunia? jika sudah, maka selamat dirimu sudah melampauiku dan pertahankan karaktermu, namun ketika dirimu pasrah, maka hidupmu akan membosankan dan sia-sia." Isi dari pesan secara umum menjelaskan tentang keberanian saja dalam menjalani kehidupan tidaklah cukup. Ketika manusia berada di zona nyaman dalam menjalani kehidupan pasti ada waktu dimana seseorang akan merasa jenuh sehingga mengurangi kualitas diri dalam menjalankan rutinitas. Berbeda dengan mereka yang mau dan mampu untuk menjalani hidup dengan berani memilih agar dapat berada di zona aman, ada kemungkinan kebahagiaan dan tidak ada keterpaksaan yang membuahkan kekecewaan.
        Contohnya adalah anak dari desa di kelas 9 smp yang telah lulus dengan nilai sangat rendah memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke tempat yang sangat jauh di wilayah perkotaan. Orang lain pasti beranggapan anak tersebut akan gagal dan hanya membuang uang orang tuanya saja, namun anak tersebut memiliki prinsip untuk mengejar zona aman ketimbang zona nyaman. Secara umum anak tersebut pasti akan langsung beradaptasi di sekolah yang linieritas lokasinya sama (pedesaan), namun di dalam kondisi zona nyaman anak tersebut kurang bersemangat karena banyak yang telah mengenal sehingga perundungan membuat hatinya mulai meredup dan semangat belajar menjadi hilang. Hal inilah yang membuatnya mengejar zona aman dengan berada di luar wilayahnya dan memiliki kepercayaan yang kuat untuk belajar lebih rajin ketika sudah keterima di sekolah berstandar tinggi di wilayah perkotaan.
        Contoh lain adalah pengalaman hidup yang sudah penulis jalani tentang sebuah perjodohan. 1 tahun kemarin penulis diperkenalkan dengan satu wanita dengan bayground pendidikan yang sangat bagus, orang tuanya juga seorang aparat di wilayah Gresik, Jawa Timur. Penulis pada waktu itu sedang jomblo karena memang jenuh dengan proses pacaran yang tidak kunjung ketemu ujungnya. Penulis dikirimi alamatnya melalui google maps. 4 jam perjalanan menggunakan motor suprafit merah milik bapak dengan bermodalkan uang saku 250 ribu agar sampai ke tempat tujuan. Sampai di Gresik penulis merasa sangat senang karena telah sukses melakukan perjalanan seorang diri tanpa kritikan orang lain. Calon mertua juga menyambut dengan ramah sampai ketika pulang diberikan uang saku yang dimasukan ke dalam tas dan diberi kenangan jas untuk persiapan menikah. Sesampainya di Tulungagung penulis merasa bimbang karena nantinya jika menikah di Gresik, maka akan menjalani zona nyaman dan tidak dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik (zona aman). Akhirnya selama satu bulan bolak-balik ke Gresik-Tulungagung, penulis memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan perempuan itu dan tetap berada di Tulungagung dengan status jomblo. Satu bulan setelah penulis tidak melanjutkan menikah terdengar kabar bahwa perempuan di Gresik menikah dengan orang lain. Sedikit merasa kecewa, namun penulis sadar gaji menjadi guru tanpa ada pekerjaan sampingan tidak mampu untuk memberanikan menikahi perempuan dengan status tinggi seperti itu. Berbulan-bulan merasa kesepian akhirnya penulis dihubungi oleh mantan pacar yang ternyata dirinya juga menungguku dan tidak mau menikah jika bukan diriku. Oleh sebab itu penulis mengajak menjalin hubungan pacaran lagi dengan janji tidak bertemu atau melakukan chatting sampai dirinya benar-benar siap untuk menikah dan diriku sanggup untuk menafkahinya. Janji itu insyaallah akan terwujud di tahun 2024 sambil menunggu keputusan menteri pendidikan tentang adanya perekrutan PPPK Guru. Jika di tahun 2024 memang penulis dianggap tidak layak dan tidak lolos, maka dengan berat hati penulis memilih mencari pekerjaan lain agar bisa menikah dengan si kekasih.
        Secara sadar penulis merasa kecewa dengan keputusan tetap berada di Tulungagung ketimbang di Gresik, hal ini karena penulis juga memiliki rutinitas bersholawat bersama para pemuda serta perkumpulan orang tua di sekitar rumah yang tidak selamanya dapat bertahan karena usia setiap manusia terus bertambah dan kebutuhan untuk berkeluarga pasti terus ada. Keputusan yang sepihak ini menimbulkan beberapa kekecawaan lain yakni setelah penulis pertimbangkan secara menyeluruh seharusnya jika jadi menikah dengan perempuan Gresik, maka kedua adikku akan ikut makmur dan bisa penulis ajak mencari kerja di wilayah yang gaji UMR nya lebih layak dibandingkan pekerjaan sekarang. Kedua adikku sampai hari ini berijasah SMK sedangkan penulis berijasah S2/magister. Penulis menyesal tidak menyemangati kedua adik agar melanjutkan kuliah, karena penulis juga sangat sadar gaji menjadi guru sangatlah sedikit, Akhirnya adik juga tidak mau kuliah dan memilih jalan lain untuk merintis bekerja dengan harapan mampu berwirausaha secara mandiri tidak seperti penulis yang terus-terusan minta uang bensin orang tua padahal berstatus s2/magister.
        Nasi sudah menjadi bubur. Peribahasa tersebut menggambarkan hidup penulis yang membingungkan. Pada sebuah kesempatan penulis membuka alqur'an dan menemukan sebuah ayat yang berbunyi : "dan Dia (Allah Swt) mendapatimu sebagai seorang yang bingung. Lalu Dia (Allah Swt) memberikan petunjuk." Peringatan yang diberikan Tuhan untukku adalah diriku gagal daftar di semua lowongan pekerjaan dan di suruh untuk tetap mengabdi di Desa Jeli, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung agar menjadi seorang pendidik. Kemudian petunjuk yang diberikan untuk penulis adalah selama 1 tahun terakhir penulis terus dihubungi oleh banyak dosen untuk melakukan penelitian/penulisan karya ilmiah secara bersama-sama, sehingga penulis sangat sadar memang benar perkataan temanku yang berbunyi: "mas Ahmad, jangan meninggalkan SD.. tetaplah menjadi guru dan seorang penulis meskipun tidak menjadi dosen. Karena suatu hari dirimu akan sangat dibutuhkan dan menjadi harapan oleh banyak orang. Saya yakin akan hal itu dan bersabarlah sampai waktu yang masih menjadi misteri dari Tuhan yang maha Esa."

Kesimpulan
1. Semua orang memiliki ceritanya masing-masing;
2. Jangan buat besar ceritamu kepada orang lain;
3. Belum tentu yang baik itu baik begitupun sebaliknya;
4. Cobalah pengalaman apapun disekitarmu asalkan itu tetap di jalur agamamu;
5. Jadilah dirimu sendiri dan pertimbangkan jarum yang jatuh untuk membuatmu berhati-hati setiap melangkah di depanmu.













Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...