Selasa, 26 Desember 2023

Berdamai Dengan Diri Sendiri

RATAPAN SI UDIN

Berdamai adalah berunding untuk mencari kesepakatan. Berbincang-bincang terhadap diri sendiri melalui sebuah muhasabah diri. Mereka yang bisa berdamai dengan diri sendiri sangatlah hebat karena telah melewati berbagai rintangan hidup yang tidak mudah. Contoh cerita kehidupan yang dapat dijadikan pembelajaran mengenai muhasabah diri yaitu kisah si Udin. Siapakah sosok Udin yang akan kita bahas ini? baiklah akan saya jawab secara singkat, padat dan jelas.


Udin memiliki nama lengkap Ahmad Syaifuddin. Lahir di Tulungagung pada tanggal 29 Maret 1998 pada hari Minggu Pon pada pagi hari. Ibunya bernama Siti Sholihah dan ayahandanya bernama Samsul Hadi. Udin memiliki 2 adik kembar bernama Nur Huda dan Nur Hadi. Selama hidup di dunia Udin mengalami 6 proses pendidikan. Pendidikan pertama yakni di TK Ketegan Taman Surabaya. Taman kanak-kanak yang berada di Surabaya tersebut memiliki ruangan yang sejuk dengan berbagai teman yang mudah untuk di ajak bermain, serta ibu guru yang sangat cantik dan pandai dalam memberikan pemahaman kepada para muridnya. 4 bulan lamanya Udin bersekolah di TK Ketegan Taman Surabaya karena orang tua yang memutuskan pindah ke Tulungagung. Karena sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua, maka Udin mengikuti kehendak orang tua dan melanjutkan bersekolah di RA PSM Jeli.

Sekolah ramah anak dengan nuansa islami yang berada di Desa Jeli tersebut di pimpin oleh seorang ketua yayasan. Udin diberikan beberapa tes oleh ketua yayasan dan hasil akhir ter menyatakan bahwa Udin sudah pandai membaca, berhitung, mengaji dan lain sebagainya. Akhirnya dengan banyaknya pertimbangan, maka naik kelas dari TK kecil ke TK Besar hanya dalam waktu satu minggu. Dari sini semangat belajar Udin mulai meningkat karena orang tua juga sangat bangga dengan bakat yang dimiliki sejak usia dini. Udin selalu mendapatkan nilai yang baik sehingga para guru dan teman merasa bangga dan selalu mengenang akan keceriaan yang hadir ketika Udin belajar di RA PSM Jeli.

Proses belajar yang tidak boleh berhenti membuat Udin melanjutkan Sekolah di MIN Jeli. Pada awal sekolah ada beberapa teman yang melakukan bullying berupa sepedah yang di sembunyikan di atap pagar belakang sekolah serta sering di kucilkan oleh teman yang lain karena dirasa terlalu pintar dan tidak bisa diajak bercanda. Sebenarnya banyak cerita indah selama belajar di MIN Jeli, namun hal yang terus terbayang ketika melihat pagar belakang sekolah tersebut adalah perasaan takut karena selalu terbayang kenangan menyedihkan di masa lalu.

Kegiatan belajar dilanjutkan dengan bersekolah di MTs PSM Jeli. Sekolah tersebut merupakan tempat yang terlihat biasa jika dilihat dari depan gerbang, namun memiliki prinsip dan pembelajaran yang sangat baik. Prinsip menjunjung tinggi akhlakul karimah membuat Udin nyaman untuk belajar dan dari sinilah Udin mengenal seorang perempuan cantik serta manis yang 1 tahun lagi akan menjadi ibu bagi anak-anakku di masa depan. Ada banyak cerita menarik yang didapatkan selama bersekolah disana, namun hal yang berkesan adalah panggilan CETOL sebagai bahan ejekan karena sering sekali mencari ikan cetol setelah pulang sekolah. Bahkan setiap beberapa minggu sekali ada saja orang yang menyuruh mencari ikan cetol dari Udin untuk dijadikan makanan ikan Channa. Udin juga sejak masa MTs sering mencari tokek atau cicak untuk dijual kepada para tetangga untuk dijadikan obat gatal tradisional. Udin juga pernah akan mati karena digigit oleh ular pada waktu mencari ikan, namun Tuhan masih menyelamatkan nyawanya sehingga bisa tetap hidup dan membuat banyak kenangan menarik di masa depan.

Proses belajar kemudian dilanjutkan di MAN 2 Tulungagung. Ada buanyak kenangan yang sangat Udin rindukan. Diantaranya yaitu menjadi pelatih shalawat al habsy pertama di masjid MAN 2 Tulungagung bersama para remaja masjid dan teman kelas jurusan agama di masa itu, mendapatkan tamparan 4 buku secara bertubi-tubi dari guru agama karena tidak memperhatikan pada waktu di ajar serta menjadi motivator muda di masanya. 

Udin melanjutkan ke strata 1 di IAIN Tulungagung. Pada tahun pertama dirinya dinobatkan menjadi kakang PGMI, lalu disusul menjadi juara 2 alat peraga edukatif tingkat jurusan dan mendapat juara 2 alat peraga edukatif tingkat nasional di UIN Surabaya dengan ditemani perwakilan himpunan mahasiswa jurusan yang tidak kenal lelah dalam membimbing sampai bisa menjadi sekarang ini. Udin memutuskan untuk melanjutkan kuliah Strata 2 di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Awal belajar di strata 2 pgmi tidak ada penyemangat sama sekali kecuali ayah dan ibu. Kekasih tercinta memutuskan hubungan karena tidak mau diajak menikah. Dari sinilah semangat mencari ilmu menjadi lebih kuat karena tidak ada pikiran lain selain ilmu, ilmu dan ilmu. Ujian tesis akhir sudah diumumkan dan Udin mendapatkan nilai cumloud yaitu ipk 4.0 dengan berbagai karya tulis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan.

Setelah mendapat gelar tersebut Udin merasa kesepian, akhirnya dijodohkan oleh perempuan kaya raya di daerah Gresik, Jawa Timur. 2 minggu lamanya ta'raufan berakhir kegagalan. Udin dihubungi oleh mantan dan entah mengapa, Udin tidak jadi menikah dan menjali hubungan pacaran lagi sehingga perempuan yang akan dijodohkan tersebut merasa kecewa dan menikah dengan pria lain.

Semua kisah si Udin di tutup dengan alur kehidupan berjualan tahu. Bayangkan gaes S2 jualan sayur keliling. hiks, hiks, hiks.. memang takdir itu sebuah misteri. gaji sebagai guru honorer tidaklah banyak namun kurang nyaman berada di sekolah membuat Udin mencari kenyamanan lain dengan berjualan tahu dan sayur keliling. Setelah 1 minggu menjadi penjual tahu, Udin sudah berdamai dengan dirinya sendiri karena 3 hal yaitu Butuh, Betah dan Bateh.

1. Butuh (perekonomian) untuk menambah uang saku untuk persiapan menikah di tahun 2025.

2. Betah (persaudaraan) dengan keceriaan para teman seperjuangan yang selalu menghibur di dalam suka maupun duka.

3. Bateh (Silaturahim), yaitu mendapat pengalaman untuk ikhlas menerima apapun kehendak yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa.

#Pesan singkat dari semua ini yaitu kurangi ratapan dan teruslah berjuang meskipun dunia semakin mengerikan karena tidak berpihak padamu.


Senin, 25 Desember 2023

Pengalaman tanpa adanya penelitian yang mendalam itu hambar


Humanisasi di era masa kini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa kelebihan yang akan didapatkan yaitu sebagai berikut: 

1. Mudah mendapatkan bantuan


Bantuan dilakukan oleh seorang teman kepada teman, teman kepada orang lain, orang lain kepada teman maupun orang lain kepada orang lain. Bantuan diperoleh ketika seorang manusia merasa kesulitan sehingga mendapatkan pertolongan, baik dengan sengaja maupun tidak di sengaja. Contoh bantuan yang di sengaja yaitu ketika melihat anak di pinggir jalan sedang menangis karena belum makan dan di tolong oleh orang terdekat dengan memberikan makanan, sehingga perutnya menjadi kenyang dan hati menjadi senang dengan di awali niat yang tulus tanpa mengharapkan imbalan. Sedangkan bantuan yang tidak disengaja seperti melihat seorang nenek kesulitan menyeberang jalan. Sekalinya menyeberang tongkat nenek tersebut terlepas sehingga menyebabkannya terjatuh dan hampir di tabrak oleh kendaraan yang melaju dengan cepat. pertolongan yang tanpa disengaja yaitu dengan menggendong nenek untuk segera menyeberang jalan tanpa bertanya atau meminta persetujuan terlebih dahulu karena nyawa taruhannya. 

Orang yang terkenal mudah untuk mendapatkan bantuan karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki siapapun. Pada umumnya orang terkenal karena memiliki bakat dan keterampilan, namun ada juga orang terkenal karena mengalami musibah tertentu sehingga terkenalnya orang tersebut membawa duka bukannya suka. Ada dilema dikalangan masyarakat mengenai mengapa orang terkenal mudah mendapatkan bantuan! jawabannya adalah karena orang yang terkenal memiliki potensi untuk membuat orang yang membantunya akan ikut terkenal dilingkungannya dan selalu di ingat sebagai pahlawan di mata orang yang terkenal. Masyarakat awam juga berpendapat bahwa menolong orang akan menyebabkan timbal balik yang positif di masa depan untuk di tolong ketika memerlukan pertolongan yang biasa diistilahkan sebagai humanisasi (memanusiakan manusia).

2. Banyak teman

Teman adalah orang terdekat yang bukan merupakan hubungan sedarah dan mampu menjalin hubungan sosial yang baik sehingga menumbuhkan rasa percaya diri ketika sedang bersama dalam suka maupun duka. Teman memiliki karakteristik yang berbeda-beda, namun cerminan sikap negatif dari teman yang dekat dengan seseorang akan ditutupi agar selalu menjadi teman. Ada sebuah hipotesis dari penulis mengenai sistem keterbukaan yang berlebihan akan membuat hubungan pertemanan menjadi renggang, sehingga selalu menutupi hal yang negatif di depan teman mampu membuat hubungan pertemanan menjadi lebih lama dan harmonis.

3. Sering dipanggil (disapa) ketika berjumpa di jalan.

Hukum karma itu ada, sehingga hidup bermasyarakat tidak bisa semena-mena. Menjadi orang dengan pemegang prinsip yang teguh itu boleh, namun mengedepankan pemikiran yang mendalam bersama musyawarah mufakat lebih baik daripada permusuhan dengan senjata yang tidak ada akhirnya. Musyawarah mufakat di awali dengan sebuah salam yang hangat sesuai unsur sosial keagamaan di lingkungan sekitar. Selama musyawarah setiap peserta juga harus memperhatikan etika yang berlaku dan tidak boleh marah-marah ketika hasil akhir tidak sesuai dengan keinginan. Setelah selesai melaksanakan perkumpulan orang akan saling menyapa dan disinilah tata krama perlu dikedepankan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Memberikan sapaan harus dengan menyebut nama yang tidak menyakiti. Misalnya nama yang akan disapa yaitu mustofa, lalu orang terdekat memberikan sapaan dengan meneriaki faaaa.. mustofaaa.. nah itu baru benar. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki tata krama yang memanggil mustofa dengan sebutan yaaammmmm.. ayaaammmm... mustofa dipanggil ayam karena setiap pagi menjual ayam. Panggilan seperti itu tidak boleh ditiru dan harus diperbaik agar humanisasi dapat terjalin dengan erat di masa kini sampai masa depan.









Bimbingan Teknis Hybrid Learning Guru PAI Kabupaten Tulungagung Tahun 2025

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL BAB 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam era digital yang semakin berkembang, ...